Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Memperburuk Kondisi Pasien Covid-19, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 08/10/2021, 12:02 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes sering dikaitkan dengan Covid-19 selama masa pandemi ini. Penyakit diabetes seringkali disebut bisa memperburuk kondisi pasien Covid-19.

Jika diabetes memperburuk Covid-19, maka apa penyebabnya?

"Diabetes dan Covid-19 merupakan dua perpaduan yang sangat tidak bagus," kata Dr. dr. Wismandari, Sp.PD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes.

Hal tersebut dia sampaikan pada webinar bertajuk Waspadai Pengaruh Diabetes Terhadap Covid-19, yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Indah, Kamis (7/10/2021).

Penyebabnya adalah virus SARS-CoV-2, pemicu penyakit Covid-19, yang mampu merusak sel beta yang terletak di dalam pankreas.

Baca juga: Benarkah Penderita Diabetes Rentan Terinfeksi Covid-19?

 

Organ pankreas ini berfungsi untuk menghasilkan insulin. Jika insulin berkurang, maka gula darah akan meningkat selama seseorang menderita Covid-19. Kondisi ini akan berbahaya jika pasien Covid-19 memiliki riwayat diabetes.

Tidak hanya itu, diketahui juga bahwa Covid-19 yang parah mampu menyebabkan badai sitokin dalam tubuh.

Dilansir dari Kompas.com, badai sitokin adalah sekelompok gejala medis di mana sistem kekebalan tubuh mengalami terlalu banyak peradangan.

Saat badai sitokin pada pasien Covid-19 terjadi, sel tubuh akan mengirim sinyal bahaya akibat adanya virus yang masuk sehingga sel tersebut membunuh dirinya sendiri.

Kondisi yang parah dapat terjadi jika badai sitokin terjadi pada pasien Covid-19 dengan sakit parah dan memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes.

Baca juga: Terbukti Berdampak pada Pankreas, Covid-19 Bisa Sebabkan Lonjakan Kasus Diabetes

Ilustrasi pasien Covid-19 Ilustrasi pasien Covid-19

Ketika pasien Covid-19 mengalami badai sitokin, insulin akan tidak bekerja dengan baik atau terjadinya resistensi insulin yang menyebabkan gula darah meningkat.

Ini adalah kondisi bolak-balik karena resistensi insulin sebabkan gula darah tinggi, sementara gula darah tinggi juga bisa sebabkan resistensi insulin meningkat.

“Itu seperti proses terjadinya ayam dan telur, mana yang duluan,” tambah dr. Wismandari.

Lebih lanjut lagi, ketika gula darah meningkat, peradangan pada tubuh akan terjadi dan memperburuk infeksi SARS-CoV-2 yang dialami pasien.

Pada akhirnya, saat gula darah tinggi, kerusakan pembuluh darah yang memicu penyumbatan di pembuluh darah atau trombosis kemungkinan terjadi.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Picu Obesitas hingga Diabetes, Apa Hubungannya?

 

Itu lah mengapa tidak jarang pasien Covid-19 mengalami serangan jantung atau stroke yang berakibat fatal, seperti kerusakan organ tubuh pada pasien Covid-19 dengan diabetes.

"Makanya hasil lab-nya lebih berantakan dibanding orang yang tidak diabetes," tegas dr. Wismandari.

Adapun beberapa kaitan berbahaya lain antara penyakit diabetes dan Covid-19, di antaranya, yakni.

  1. Tingkatkan risiko kematian sebesar 86 persen,
  2. Sebanyak 53 persen tingkatkan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) atau komplikasi yang buruk pada paru,
  3. Peningkatan cedera ginjal akut sebanyak 88 persen dan,
  4. Sebanyak 76 persen meningkatkan risiko serangan jantung.

 Baca juga: Ahli Sebut Infeksi Covid-19 dan Diabetes Ada Kaitannya, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com