Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 10 Vaksin Covid-19 di Indonesia, dari Sinovac hingga Zifivax

Kompas.com - 08/10/2021, 07:11 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejak Januari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan 10 izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 di Indonesia. Apa saja itu?

Ini rangkumannya seperti dilansir dari laman resmi BPOM:

1. Vaksin CoronaVac dari Sinovac China, 11 Januari 2021

11 Januari 2021, Kepala Badan POM Penny K. Lukito menerbitkan EUA vaksin CoronaVac yang diproduksi Sinovac. Ini adalah vaksin pertama yang mengantongi izin BPOM.

Baca juga: Bagaimana Vaksin Bisa Melindungi Paru-paru Saat Terinfeksi Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Efek samping vaksin CoronaVac hanya bersifat ringan hingga sedang berupa:

  • nyeri,
  • iritasi
  • pembengkakan sistemik,
  • nyeri otot,
  • demam
  • gangguan sakit kepala

Sementara itu, efikasi vaksin CoronaVac memenuhi standar minimal yang ditetapkan WHO.

Hasil analisis uji klinik menunjukkan efikasi vaksin CoronaVac sebesar:

  • di Bandung sebesar 65,3 persen,
  • di Turki 91,25 persen,
  • di Brazil 78 persen

"Pada uji klinik fase 3 di Bandung, Jumlah subjek yang memiliki antibody untuk melawan virus tersebut yaitu 99,74 persen setelah 14 hari penyuntikan dan 99,23 persen setelah 3 bulan."

2. Vaksin Covid-19 yang diproduksi PT Bio Farma, 16 Februari 2021

Penny menyampaikan vaksin Covid-19 yang diproduksi PT. Bio Farma sama kandungan dan profil khasiat-keamanannya dengan vaksin CoronaVac yang diproduksi di Sinovac.

“Namun karena terdapat perbedaan tempat produksi, perbedaan kemasan dari single dose menjadi multiple dose maka sesuai peraturan wajib diregistrasikan untuk mendapatkan Persetujuan Izin Edar ataupun EUA,” jelas Kepala Badan POM.

Penny menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap data hasil uji stabilitas, dokumen validasi proses produksi dan validasi metode analisis, spesifikasi produk dan spesifikasi kemasan yang digunakan, maka pada hari Selasa (16/2/2021), Badan POM dapat memberikan EUA pada vaksin yang diproduksi oleh PT. Bio Farma.

Vaksin yang mendapat EUA pada 16 Februari 2021 itu diberi nama Vaksin Covid-19, yang merupakan vaksin dari virus yang diinaktivasi, dengan Nomor EUA2102907543A1.

Tersedia dalam bentuk sediaan vial 5 ml, berisi 10 dosis vaksin per vial, dikemas dalam dus berisi 10 vial, dan stabil disimpan pada suhu 2-8 derajat Celsius.

Setiap vial dilengkapi dengan 2D Barcode yang menunjukkan identitas masing-masing vial dan berfungsi untuk melakukan tracking dan mencegah peredaran vaksin palsu.

3. Vaksin AstraZeneca, 22 Februari 2021

Ilustrasi vaksin AstraZeneca, dosis vaksin AstraZeneca, vaksin adenovirus, vaksin Covid-19.Shutterstock/Dimitris Barletis Ilustrasi vaksin AstraZeneca, dosis vaksin AstraZeneca, vaksin adenovirus, vaksin Covid-19.

Pada 22 Februari 2021, Badan POM menerbitkan EUA untuk vaksin AstraZeneca. Ini adalah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford bekerjasama dengan AstraZeneca.

Vaksin AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1).

Berdasarkan data hasil uji klinik, pemberian Vaksin AstraZeneca 2 dosis dengan interval 4-12 minggu pada total 23.745 subjek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Dari evaluasi khasiat, pemberian vaksin AstraZeneca menunjukkan kemampuan yang baik dalam merangsang pembentukan antibodi, baik pada populasi dewasa maupun lanjut usia.

Efikasi vaksin dengan 2 dosis standar yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar 2 bulan menunjukkan efikasi sebesar 62,10 persen.

Baca juga: Studi: Vaksin AstraZeneca Tak Terbukti Memicu Peningkatan Kasus Pembekuan Darah

4. Vaksin Sinopharm, 30 April 2021

Pada 30 April 2021, BPOM menerbitkan EUA untuk vaksin Covid-19 produksi Sinopharm, anak perusahaan China National Biotec Group (CNBG).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com