Buku tersebut ditulis oleh Hasril Chaniago, Aswil Nazir dan Januarisdi yang pada awalnya tidak diperjual belikan.
Baca juga: Sejarah Sertifikat Vaksin, Sudah Dipakai sejak 1897 untuk Penyakit Pes
Selain membahas mengenai kampung halaman dan perjalanan pendidikan Mochtar, penulis buku Tumbal Vaksin Maut Jepang juga berusaha untuk mematahkan tuduhan Kempeitai atas Mochtar beserta penjelasan logisnya.
Di kesempatan yang sama, dua dari tiga penulis yang turut hadir dalam acara, Hasril Chaniago dan Aswil Nazir menceritakan kesulitan mereka dalam mengumpulkan informasi guna pembuatan buku ini.
Namun, berkat bantuan banyak pihak termasuk Prof. Sangkot yang juga pernah menerbitkan buku serupa dan memiliki ketertarikan terhadap Mochtar, buku Tumbal Vaksin Maut Jepang berhasil terbit dengan edisi kedua yang bisa dikonsumsi publik.
"Kalau tidak ada Prof. Sangkot, buku ini tidak akan jadi seperti ini," ujar Chaniago.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.