Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 07:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah topik menjadi bahasan masyarakat sepanjang Kamis (16/9/2021) dan kanal Sains mencoba menjelaskan dari sisi ilmiah.

Salah satu yang populer dan banyak dibaca adalah tentang treatment Foxy Eyes yang dilakukan Anggita Sari. Konon, setelah melakukan perawatan ini ada benang menonjol di dahinya.

Kemudian yang bikin heboh lainnya adalah kasus oknum dokter yang mencampurkan sperma ke makanan korban. Psikolog dan psikiater ikut angkat bicara terkait kejahatan seksual ini.

Berita Presiden Jokowi minta masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19 hingga ditemukan fosil laba-laba berusia 99 juta tahun yang ungkap kasih ibu ke anak juga menjadi berita populer yang banyak dibaca.

Berikut 4 berita Sains yang populer sepanjang Kamis (16/9/2021) hingga Jumat (17/9/2021) pagi.

1. Treatment foxy eyes

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di IORA Dermatology Clinic, dr Edwin Tanihaha SpKK MHKes FKCCS mengatakan, Foxy eyes adalah suatu tindakan estetik dengan menggunakan dissolvable thread (benang wajah) yang dimasukan ke dalam kulit area buntut alis mata ke arah dahi.

“Tindakan ini bermanfaat untuk menaikkan buntut alis mata, sehingga bisa menciptakan alis mata yang lebih lebar dan menarik,” jelas dr. Edwin kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Menurutnya, tindakan benang di area dahi, termasuk foxy eyes, sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis kulit yang berpengalaman.

Pasalnya, jika tidak, maka bisa terjadi beberapa risiko yang tidak diinginkan. Apa saja risikonya? Baca di sini:

Anggita Sari Sebut Benang Menonjol di Dahi Setelah Perawatan Foxy Eyes, Apa itu?

2. Presiden Jokowi minta masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19

Kendati vaksinasi masih terus dijalankan, di tengah kasus Covid-19 yang terus bertambah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dan meminta masyarakat untuk belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.

Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (16/9/2021), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa virus corona tak akan hilang sepenuhnya dari Indonesia maupun dunia.

Lantas, apa yang dimaksud dengan hidup berdampingan dengan Covid-19 seperti yang disampaikan Presiden Jokowi?

Pakar epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman mengatakan kunci hidup berdampingan dengan Covid-19, yang pertama harus memahami bahwa Covid-19 sebagaimana keluarga virus corona lainnya yang sudah ada sejak sebelum pandemi ini muncul.

Dicky mengatakan bahwa sudah ada tujuh virus corona di dunia ini. Dari virus corona yang munculnya tahun 1965, penyakitnya masih ada sampai saat ini sebagai common cold atau flu musiman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com