Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Boleh Olahraga Setelah Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 18/08/2021, 17:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 menjadi harapan baru bagi banyak orang. Dengan menerima dosis vaksin Covid-19, tubuh menjadi lebih siap untuk melawan virus SARS-CoV-2.

Sebagian orang rutin berolahraga untuk menjaga imun tubuh dan tetap segar. Namun, ternyata setelah vaksin tidak boleh berolahraga. Bagaimana penjelasannya?

Efek samping setelah vaksin

Vaksin menimbulkan efek yang berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian merasakan gejala yang lebih parah, sebagian lagi tidak merasakan efek samping apa pun. Penelitian menunjukkan, orang dengan usia lebih muda dan rutin berolahraga merasakan efek samping yang lebih minim.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Vaksin Covid-19, Apa Saja?

Dilansir dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), gejala yang umum dirasakan penerima vaksin antara lain nyeri, kemerahan, dan bengkak pada lengan yang disuntik. Selain itu, penerima vaksin mungkin mengalami kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual.

Efek samping ini biasanya muncul sekitar 12 jam setelah menerima vaksin dan bisa berlangsung hingga dua hari kemudian. CDC menegaskan bahwa ini adalah reaksi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Efek samping ini merupakan tanda bahwa sistem imun merespons vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh. Akan tetapi, sebagian orang mungkin merasakan efek samping yang cukup parah sehingga mengganggu aktivitas dan butuh istirahat total.

Baca juga: 5 Cara Ampuh Mencegah Efek Samping Setelah Vaksin Covid-19

Tidak boleh olahraga setelah vaksin Covid-19

Salah satu upaya untuk meminimalisir efek samping vaksin adalah beristirahat yang cukup. Pada orang yang mengalami efek samping nyeri otot, aktif bergerak mungkin akan membantu untuk membuat otot terasa lebih nyaman.

Namun, olahraga tidak direkomendasikan untuk dilakukan sampai setidaknya tujuh hari setelah vaksin Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Singapura.

Jenis olahraga yang harus dihindari adalah olahraga berat atau berintensitas tinggi. Contoh olahraga tersebut adalah lari, jogging, berenang, bersepeda, angkat bebas, dan badminton.
Sebenarnya, aktivitas ringan penting untuk menjaga agar otot tidak kaku. Namun, setiap orang harus memahami batas kemampuan tubuh masing-masing.

Aktivitas ringan masih direkomendasikan untuk dilakukan setidaknya satu atau dua hari setelah menerima dosis vaksin. Contoh aktivitas ringan yang tetap bisa Anda lalukan adalah peregangan, berjalan kaki, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Rekomendasi ini merupakan hasil dari beberapa laporan miokarditis atau peradangan otot jantung pasca menerima vaksin. Kardiologis menduga ini merupakan akibat dari aktivitas fisik berlebih setelah vaksin.

Sebagai acuan yang mudah, olahraga berat adalah olahraga yang membuat seseorang tidak bisa mengucapkan kalimat utuh ketika berolahraga.

Baca juga: Antibodi Baru Terbentuk Hari Ke-28 Setelah Vaksin, Ini Prosesnya

Ketika ini terjadi, jantung akan berdetak jauh lebih cepat dan bisa menimbulkan radang karena tubuh sedang fokus membentuk antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.

Rekomendasi ini berlaku untuk semua orang, terutama usia muda. Orang dengan usia muda cenderung lebih aktif dan rutin berolahraga rutin untuk menjaga kesehatan.

Bahkan, kardiologis dari Novena Heart Centre menyarankan untuk beristirahat total dari olahraga hingga sepuluh hari setelah vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com