Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Peluang dan Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik Cerdas di Indonesia, Kemana Fokusnya?

Kompas.com - 10/09/2021, 19:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Galih Nugraha Nurkahfi, M.T, Kadek Heri Sanjaya, Ph.D. Arief Suryadi Satyawan, M.T., D.Eng.

Walaupun baru belakangan ini menarik perhatian masyarakat, kendaraan listrik memiliki perjalanan sejarah yang panjang.

Kendaraan listrik mulai muncul pada awal tahun 1800an, namun tidak pernah mendapatkan kembali perhatian yang benar-benar besar sampai pada saat Elon Musk, dengan perusahaan Tesla-nya meproduksi “Tesla Roadster” pada tahun 2008 dan berhasil memicu suatu trend kendaraan listrik di dunia.

Sehingga, setelahnya beragam perusahaan otomotif dari berbagai negara mulai mengembangkan produk kendaraan listriknya sendiri.

Baca juga: Dampak Penemuan Listrik bagi Kehidupan Manusia

Tentu ada juga kondisi lain yang melandasi timbulnya tren ini, yaitu semakin murahnya biaya produksi kendaraan listrik, isu kelestarian lingkungan, dan adanya dukungan infrastruktur stasiun pengisian listrik di beragam tempat.

Lalu bagaimana dengan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia?

Banyak orang yang mengira, bahwa kendaraan listrik pertama di Indonesia ada pada tahun 2012 pada zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) dan diprakarsai oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Pada event KTT APEC di Bali pada tahun 2013, ada beberapa mobil karya anak bangsa yang dipamerkan.

Ada kendaraan listrik Selo buatan Ricky Elson,Tuxuci yang buatan Danet Suryatama, serta kendaraan listrik yang dibuat oleh Dasep Ahmadi.

Namun jauh sebelum tahun 2012, ternyata kendaraan listrik sudah dikembangkan, oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI).

Pada 2001, seorang peneliti di LIPI, Ir. Masrah berhasil membuat prototipe kendaraan listrik yang kemudian disebut Marlip (Marmut Listrik LIPI).

Selanjutnya beragam tipe Marlip berhasil diproduksi dan masuk ke pasaran: mobil wisata, city car, mobil patroli polisi, dan juga mobil golf.

Sayangnya, pada waktu itu Marlip baru sempat dipasarkan untuk kalangan tertentu saja, dan setelahnya produksi Marlip terhenti. karena permasalahan di badan usahanya.

Di tahun-tahun sesudahnya, beragam lembaga litbang dan lembaga Pendidikan tinggi turut serta mengembangkan beragam varian kendaraan listrik, baik yang murni kendaraan listrik, ataupun hybrid yang sampai saat ini, hanya sedikit yang bisa masuk ke pasaran, dan Gesits ITS adalah salah satunya.

Tentu saja kemunculannya diharapkan bisa menginspirasi munculnya produk-produk sejenis di Indonesia.

Baca juga: Apakah Mobil Listrik Lebih Baik untuk Bumi? Ini Faktanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com