"Akan tetapi, sebenarnya data populasi komodo, lebih dari itu (lebih dari 2.500 individu). Hanya saja, (data) belum dipublikasikan," kata Evy.
Evy mengungkapkan bahwa sejak dulu, populasi komodo tidak banyak, dan relatif kecil bahkan hingga saat ini.
Kendati demikian, bukan berarti komodo bisa diperlakukan sama dengan hewan-hewan lainnya, seperti yang dimanfaatkan untuk komoditas ekspor yang kemudian memengaruhi populasinya.
"Perlunya ada perhatian terhadap spesies, jenis (komodo) dan habitatnya. Hanya saja ini tidak dimaksimalkan dan disosialisasikan ke masyarakat," kata Evy.
Baca juga: Biawak komodo Varanus komodoensi, Sejauh Mana Kita Tahu Tentangnya?
Meski populasi komodo di Indonesia ini cukup kecil, namun Evy menegaskan bahwa populasi komodo cukup stabil.
"Namun, bagi saya isu (komodo) terancam punah, tidak terlalu khawatir, karena memang komodo sudah selayaknya ditempatkan pada posisi (terancam punah) itu. Agar kita bisa bersama-sama menjaga habitat dan jenisnya," jelas Evy.
Evy mengingatkan jangan sampai saat dampak perubahan iklim terjadi, baru kemudian dilakukan penelitian.
Akan tetapi, penelitian terhadap komodo harus dimulai sekarang, supaya dapat diketahui jenis, habitat, hingga interaksi komodo dan habitatnya.
"Barulah kita bisa memproyeksikan apa yang terjadi ke depan. Namun, ada banyak faktor yang bisa membuat pemodelan itu benar, tetapi juga salah," jelas Evy.
Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Kehidupan Komodo, Ini Faktanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.