Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Bulan Purnama Selalu Terjadi di Malam ke-15 Bulan Hijriah

Kompas.com - 24/08/2021, 13:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

Purnama astronomis ditandai oleh selisih antara bujur ekliptika Matahari dan Bulan sebesar 180 derajat.

Namun, Andi menjelaskan, dalam simulasi ini, kita menggunakan nilai ekstrem dan nilai rata-rata dari durasi kemunculan hilal sejak Bulan Baru astronomis maupun selang waktu Bulan Baru astronomis ke Purnama astronomis.

Kemunculan hilal rata-rata 15 jam setelah fase Bulan Baru astronomis, sementara selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga Purnama astronomis rata-rata 14 hari 18,4 jam. 

Berikut beberapa kondisi perhitungannya puncak bulan Purnama berdasarkan penanggalan Hijriah.

1. Hilal muncul setelah 15 jam, selang waktu 14 hari 18 jam

Jika hilal muncul sekitar 15 jam setelah Bulan Baru astronomis, sementara selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga Purnama astronomis sekitar 14 hari 18 jam.

Maka selang waktu dari munculnya hilal hingga Purnama astronomis sekitar 14 hari 3 jam atau dibulatkan menjadi 14 hari.

Hal ini dikarenakan Purnama astronomis terjadi sebelum tengah hari, terlihat dari fraksi jam yang bernilai kurang dari 18 jam, sehingga dibulatkan ke bawah. 

14 hari setelah tanggal 1 adalah tanggal 15.

2. Hilal muncul setelah 25 jam, selang waktu 15 hari 14 jam

Demikian juga jika hilal muncul sekitar 25 jam setelah Bulan Baru astronomis, sementara selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga Purnama astronomis sekitar 15 hari 14 jam.

Maka selang waktu dari munculnya hilal hingga Purnama astronomis sekitar 14 hari 13 jam atau dibulatkan menjadi 14 hari.

Ini dikarenakan Purnama astronomis terjadi sebelum tengah hari, terlihat dari fraksi jam yang bernilai kurang dari 18 jam, sehingga dibulatkan ke bawah. 

14 hari setelah tanggal 1 adalah tanggal 15.

3. Hilal muncul setelah 25 jam, selang waktu 13 hari 22 jam

Akan tetapi, jika hilal muncul sekitar 25 jam setelah Bulan Baru astronomis, sementara selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga Purnama astronomis sekitar 13 hari 22 jam,.

Maka selang waktu dari munculnya hilal hingga Purnama astronomis sekitar 12 hari 21 jam atau hampir 13 hari.

Ini dikarenakan Purnama astronomis terjadi setelah tengah hari, terlihat dari fraksi jam yang bernilai lebih dari 18 jam, sehingga dibulatkan ke atas. 

13 hari setelah tanggal 1 adalah tanggal 14. 

4. Hilal muncul setelah 5 jam, selang waktu 13 hari 22 jam

Demikian juga jika hilal muncul sekitar 5 jam setelah Bulan Baru astronomis, sementara selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga Purnama astronomis sekitar 13 hari 22 jam.

Maka selang waktu dari munculnya hilal hingga Purnama astronomis sekitar 13 hari 17 jam atau dibulatkan menjadi 14 hari.

Ini dikarenakan Purnama astronomis terjadi sebelum tengah hari, terlihat dari fraksi jam yang bernilai kurang dari 18 jam, sehingga dibulatkan ke bawah. 

13 hari setelah tanggal 1 adalah tanggal 14. 

Baca juga: Bulan Purnama dan Pasang Surut Air Laut, Apa Hubungannya?

5. Hilal muncul setelah 5 jam, selang waktu 15 hari 14 jam

Sedangkan, jika hilal muncul sekitar 5 jam setelah Bulan Baru astronomis, sementara selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga Purnama astronomis sekitar 15 hari 14 jam.

Maka selang waktu dari munculnya hilal hingga Purnama astronomis sekitar 15 hari 9 jam atau dibulatkan menjadi 15 hari.

Ini dikarenakan Purnama astronomis terjadi sebelum tengah hari, terlihat dari fraksi jam yang bernilai kurang dari 18 jam, sehingga dibulatkan ke bawah. 

15 hari setelah tanggal 1 adalah tanggal 16.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com