4. Gempa bumi berpotensi merusak
Gempa Filipina dengan kekuatan M 7,1 ini berpotensi menyebabkan kerusakan di wilayah Davao, di mana lokasi pusat gempa bumi ini terjadi.
Daryono menyebut bahwa guncangan gempa ini dirasakan sangat kuat di wilayah Davao Filipina dengan mencapai skala intensitas V-VI MMI, yakni getaran gempa yang diakibatkan berpotensi merusak.
Sementara itu, gempa juga dan dirasakan kuat di wilayah Indonesia.
Khususnya, guncangan gempa cukup kuat dirasakan di Kepulauan Talaud dalam skala intensitas III-IV MMI, guncangannya dirasakan oleh orang banyak.
Baca juga: Gempa Pacitan Tadi Malam Dekat dengan Sumber Gempa Besar 1937
"Gempa juga dirasakan di Sangihe dan Bitung dalam intensitas II - III MMI," imbuh Daryono.
Kendati demikian, hingga saat ini belum dilaporkan adanya kerusakan, yang ditimbulkan akibat gempa bumi yang berpusat di zona megathrust tersebut.
"Jika memang tidak ada dampak kerusakan adalah wajar, karena jarak pusat gempa ke daratan wilayah daratan Filipina cukup jauh sekitar 80 kilometer," jelas Daryono.
5. Gempa tidak berpotensi tsunami
Gempa Filipina tercatat berkekuatan mencapai M 7,1. Namun, kata Daryono, hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hal ini disebabkan karena kedalaman pusat gempa bumi yang terjadi relatif dalam untuk memicu terjadinya gangguan kolom air laut dan memicu tsunami.
Baca juga: 6 Fakta Tunjaman Lempeng Laut Filipina yang Picu Gempa Talaud M 7,0