Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 7,1 Guncang Talaud, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Filipina

Kompas.com - 12/08/2021, 09:24 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik bermagnitudo M 7,1 mengguncang wilayah Talaud, Sulawesi Utara pada pukul 00.46 WIB, Kamis (12/8/2021).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), setelah dilakukan pemutakhiran parameter gempa bumi ini menjadi Mw 7,2.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi mengatakan, episenter gempabumi ini terletak pada koordinat 6,45° LU; 126,73° BT.

Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 270 kilometer arah Utara Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 44 kilometer.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi Jika Berada di Dalam Mobil Hingga Bangunan?

Bambang mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata dia.

Kendati lokasi gempa bumi ini berada di laut, hasil pemodelan BMKG tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Namun, dampak getaran akibat guncangan gempa bumi ini dirasakan di sejumlah daerah dengan skala intensitas yang bervariasi.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Talaud dengan skala intensitas IV MMI, di mana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Baca juga: 4 Fakta Perkembangan Riset BMKG tentang Prediksi Gempa Bumi di Indonesia

Berikutnya, getaran akibat guncangan gempa bumi ini juga dirasakan di daerah Sangihe dan Bitung dengan skala intensitas II-III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.

"Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," jelasnya.

Sementara itu, hasil pemodelan BMKG hingga pukul 01.15 WIB, Kamis (12/8/2021), belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

Oleh karena itu, Bambang meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Upayakan juga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa.

Selain itu, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, dan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelumkembali kedalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com