Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada di Kawasan Cincin Api Indonesia Rawan Gempa, Ini Upaya Antisipasi yang Dilakukan

Kompas.com - 05/06/2021, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam kawasan wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire.

Cincin Api Pasifik adalah serangkaian gunung berapi di Samudera Pasifik, karena setidaknya terdapat 450 rangkaian gunung berapi aktif dan tidak aktif.

Kawasan ini berbentuk setengah lingkaran atau tapal kuda di sekitar Lempeng Laut Filipina, Lempeng Pasifik, Juan de Fuca dan Lempeng Cocos, serta Lempeng Nazca. Ada banyak aktivitas seismik di daerah tersebut.

Selain itu, di kawasan Cincin Api Pasifik juga identik dengan peristiwa gempa bumi.

Sekitar 90 persen dari semua gempa bumi terjadi di dalam wilayah Cincin Api. Artinya, kehidupan manusia yang tinggal di wilayah ini secara terus-menerus berada dalam bayang-bayang ancaman.

Oleh karena itu, para ahli terus berupaya mengembangkan teknologi yang mampu mendeteksi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk saat gunung api meletus atau pun gempa bumi terjadi.

Tidak terkecuali yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia.

Baca juga: Astronom Temukan Galaksi Cincin Api yang Sangat Langka

 

Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa berbagai macam upaya sudah dilakukan dalam usaha mengurangi korban akibat bencana gempa bumi.

"Salah satu bentuk implementasinya yaitu berupa langkah preventif dalam bentuk kajian prediksi gempa bumi sudah banyak dilakukan oleh para pakar kegempaan di dunia," kata Rahmat, Sabtu (5/6/2021).

Dalam kajian informasi awal sebelum kejadian gempabumi ada 2 istilah, yaitu prediksi gempa bumi dan prekursor gempa bumi. Berikut penjelasan rincinya.

1. Prediksi gempa bumi

Prediksi gempabumi merupakan kajian untuk menjawab penyediaan informasi parameter gempabumi saat belum terjadi gempabumi.

Rahmat menjelaskan, kajian prediksi ini meliputi kapan gempabumi akan terjadi (aspek waktu), lokasi pusat gempa dan parameter sumber dan mekanisme sumber gempa bumi. 

Baca juga: Perubahan Dramatis Benua Baru Zealandia, Mungkinkah Akibat Cincin Api?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com