Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2021, 19:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Keputihan merupakan kondisi yang normal, namun ada pula beberapa jenis keputihan yang menandakan infeksi.

Keputihan yang tidak normal bisa berwarna hijau, kuning, konsistensinya kental, dan berbau tidak sedap.

Infeksi bakteri umumnya menyebabkan keputihan yang tidak normal. Sebaiknya, temui dokter untuk mendapatkan perawatan jika mengalami keputihan yang berbeda dari biasanya atau berbau busuk.

Jenis keputihan

Jenis keputihan dikategorikan berdasarkan warna dan konsistensinya. Dilansir dari Healthline, berikut adalah jenis-jenis keputihan yang penting diketahui:

1. Putih

Keputihan di awal atau akhir siklus menstruasi adalah normal, namun jika keputihan disertai dengan rasa gatal dan konsistensinya mirip seperti keju cottage, kondisi ini tidak normal dan membutuhkan perawatan.

Baca juga: 7 Jenis Aroma Vagina dan Penyebabnya, Mana yang Normal?

2. Jernih dan berair

Keputihan yang jernih dan berair adalah sangat normal. Ini bisa terjadi kapan saja sepanjang bulan dan mungkin lebih banyak setelah berolahraga.

3. Jernih dan elastis

Ketika cairannya jernih tetapi elastis seperti lendir, bukan encer, ini menunjukkan proses ovulasi sehingga keputihannya tergolong normal.

4. Coklat atau berdarah

Keputihan berwarna cokelat atau berdarah biasanya normal, terutama jika terjadi selama siklus menstruasi.

Keputihan yang terlambat di akhir periode terlihat coklat, bukan merah. Ini bisa juga merupakan bercak, yakni sedikit keluarnya darah di antara periode menstruasi.

Baca juga: Mengapa Vagina Kering Menjelang Menopause?

5. Kuning atau hijau

Keputihan yang berwarna kuning atau hijau, terutama jika kental dan disertai bau tak sedap, bukanlah kondisi yang normal.

Jenis keputihan ini mungkin merupakan tanda dari infeksi trikomoniasis yang umumnya menyebar melalui hubungan seksual.

Penyebab keputihan

Keputihan yang normal merupakan cara tubuh untuk membersihkan dan melindungi vagina, namun keputihan yang tidak normal biasanya disebabkan oleh infeksi.

1. Vaginosis bakterial

Vaginosis bakterial merupakan infeksi bakteri yang menyebabkan peningkatakan keputihan dengan bau yang kuat, busuk, dan terkadang amis.

Melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan meningkatkan risiko tertular vaginosis bakterial.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Punya 3 Vagina, Bagaimana Kanguru Betina Kawin?

2. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh protozoa dan biasanya menyebar melalui kontak seksual.

Infeksi ini menghasilkan cairan berwarna kuning atau hijau dengan bau busuk dan diikuti raa nyeri, peradangan, serta gatal.

3. Infeksi jamur

Infeksi jamur menimbulkan keputihan berwarna putih dengan konsistensi seperti keju cottage dan diikuti rasa gatal.

Kemungkinan terkena infeksi jamur akan meningkat pada orang dengan penyakit diabetes, hamil, menggunakan pil KB, dan mengonsumsi antibiotik.

4. Gonore dan klamidia

Gonore dan klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal. Biasanya, keputihan akibat IMS berwarna hijau, kuning, atau keruh.

Baca juga: Penyebab dan Gejala Vaginismus, Kontraksi Abnormal pada Otot Vagina

5. Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul adalah infeksi yang sering menular melalui kontak seksual. Ini terjadi ketika bakteri menyebar ke vagina dan organ reproduksi lainnya. Infeksi ini menghasilkan keputihan berbau busuk.

6. Kanker serviks

Human papillomavirus (HPV) dapat menyebar melalui kontak seksual dan bisa menyebabkan kanker serviks.

Meski mungkin tidak ada gejala, kanker serviks dapat menghasilkan keputihan berwarna coklat atau berair dengan bau tidak sedap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com