Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Tertular Virus SARS-CoV-2 Lewat Uang Tunai Sangat Rendah, Studi Jelaskan

Kompas.com - 03/08/2021, 08:32 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Risiko tertular virus SARS-CoV-2 yang paling tinggi adalah percikan atau droplet dari orang yang terinfeksi. Dalam berbagai studi, penularan juga bisa melalui benda-benda yang terpapar, salah satunya uang tunai.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal iScience menunjukkan bahwa risiko tertular SARS-CoV-2 melalui uang tunai sangat rendah, dilansir dari Science Daily, Senin (2/8/2021).

Penelitian tersebut dilakukan oleh para pakar keuangan di European Central Bank yang bekerja sama dengan Departemen Virologi Medis dan Molekuler di Ruhr University Bochum, Jerman.

Untuk menguji seberapa banyak partikel virus dapat menular yang dapat ditransmisikan dari uang tunai ke kulit, pimpinan peneliti, Profesor Eike Steinmann dan Dr. Daniel Todt, mencoba mengembangkan metode khusus.

Objek penelitian yang digunakan adalah berbagai uang koin dan uang kertas Euro beserta larutan virus dengan konsentrasi yang berbeda.

Selain itu, peneliti juga menguji pada permukaan stainless-steel yang berfungsi sebagai kontrol dalam setiap kasus penularan lewat uang tunai.

Baca juga: Bertahan 4 Minggu di Uang Kertas, Virus Corona Lebih Kuat dari Flu Musiman

 

Penelitian untuk melihat risiko tertular virus SARS-CoV-2 lewat uang tunai ini dilakukan selama beberapa hari untuk mengamati berapa lama virus menular masih dapat terdeteksi.

Hasil studi yang telah dipublikasikan pada 26 Juli lalu ini menunjukkan, pada permukaan stainless-steel, virus ditemukan masih menular setelah hari ketujuh.

Berbeda dengan permukaan stainless-steel atau baja tahan karat, pada uang kertas 10 Euro, virus benar-benar menghilang hanya dalam tiga hari.

Virus juga tidak terdeteksi setelah enam hari pada koin 10 sen, dua hari pada 1 Euro, dan satu jam pada uang 5 sen.

"Penurunan cepat (terjadi) pada koin 5 sen, karena (uang koin) terbuat dari tembaga, yang virusnya diketahui kurang stabil," kata Todt.

Tak hanya metode pengujian risiko tertular virus SARS-CoV-2 dengan cara memberi paparan larutan virus di atas permukaan uang tunai berbagai material.

Baca juga: WHO Peringatkan, Uang Kertas Mungkin Dapat Menyebarkan Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com