Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/08/2021, 19:27 WIB

KOMPAS.com - Dua harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) yang diberi nama Tino dan Hari terkonfirmasi positif Covid-19 pada 15 Juli 2021.

Menariknya, Tino dan Hari terpapar Covid-19 justru pada saat TMR sedang ditutup untuk pengunjung karena pandemi Covid-19. Artinya tidak ada tamu yang diperbolehkan masuk TMR, kecuali petugas TMR.

Dokter hewan yang menangani Tino dan Hari, drh Endah Rumiyati menjelaskan, Tino dan Hari kemungkinan terpapar oleh perawat mereka yang mungkin saja lebih dulu terpapar Covid-19.

Namun hingga saat ini, kata Endah, masih belum ada perawat dari Tino dan Hari yang dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tracing atau penelusuran.

Baca juga: Anak Harimau Putih Mati karena Corona di Kebun Binatang Pakistan

Tino dan Hari bisa saja terpapar saat diberikan perawatan oleh petugas yang tidak tahu dirinya terpapar Covid-19 karena berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Dan memang sampai saat ini kami akan tetap melakukan tracing karena tidak ada yang menunjukan perawat-perawat kami yang menunjukan gejala sakit. tetapi kita tidak menutup kemungkinan kalau OTG ya," kata Endah dalam siaran video, Minggu (1/8/2021).

Dalam siaran resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Minggu (1/8/2021). Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, memastikan, Tino dan Hari kini telah dinyatakan pulih meski masih dalam pemantauan atau observasi dari Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Distamhut Provinsi DKI Jakarta.

Menanggapi informasi terpaparnya dua harimau di TMR ini, Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Akuatik, dan Hewan Eksotik Indonesia (ASLIQEWAN) di bawah organisasi profesi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) turut prihatin dengan kabar tersebut.

Ada beberapa poin yang menjadi sorotan dan imbauan dari ASLIQEWAN ini, yakni:

1. Dokter hewan dan perawat harus tetap patuh prokes

Ketua ASLIQEWAN, drh Huda S Darusman MSi PhD mengatakan, pihaknya mengimbau agar dokter hewan Indonesia dan perawat yang bekerja di Lembaga Konservasi agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan kontak erat dengan hwan dan satwa liar.

"Dokter hewan dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan petugas Kesehatan dan Keselamantan Kerja (K3) terkait perlindungan terhadap personel yang kontak erat dengan hwan atau satwa liar bebas dari infeksi SARS-CoV-2," kata Huda dalam surat pernyataan sikap yang diterima Kompas.com, Senin (2/8/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+