Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinovac Diizinkan untuk Anak, Bagaimana Hasil Uji Klinisnya?

Kompas.com - 28/06/2021, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Surat ini dikeluarkan berdasarkan hasil rapat dengan Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 yang diselenggarakan pada 26 Juni 2021.

Tertuang dalam surat rekomendasi tersebut, bahwa BPOM menuliskan sejumlah pertimbangan hingga akhirnya memutuskan vaksin Sinovac dapat digunakan untuk anak usia 12-17 tahun.

Sejumlah pertimbangan BPOM terkait penggunaan vaksin Sinovac untuk anak tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Profil imenogenisitas dan keamanan pada dosis medium (600 SU/05 mL) lebih baik dibanding dosis rendah (300 SU/05mL).
  2. Dari data keamanan uji klinis Fase I dan Fase II, profil AS sistemik berupa fever pada populasi 12-17 tahun tidak dilaporkan dibandingkan dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun.
  3. Jumlah subjek pada populasi < 12 tahun belum cukup untuk memastikan profil keamanan vaksin pada kelompok usia tersebut.
  4. Imunogenisitas dan keamanan pada populasi remaja 12-17 tahun diperkuat dengan data hasil uji klinik pada populasi dewasa karena maturasi imun pada remaja seusai dengan dewasa.
  5. Data epidemiologi Covid-19 di Indonesia menunjukkan mortalitas tinggi pada usia 10-18 tahun sebesar 30 persen.

Baca juga: Vaksin Sinovac dan Pfizer Cegah Kematian Covid-19 di Uruguay hingga 95 Persen

 

Uji klinis vaksin picu respons imun anak

Penggunaan vaksin Sinovac untuk anak telah lebih dulu disetuji pemerintah China. Penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak ini dapat diberikan pada anak usia tiga sampai 17 tahun.

Hal itu disampaikan pendiri Sinovac Biotech, Yin Weidong seperti dilansir dari CNBC, Sabtu (5/6/2021) lalu.

Kendati demikian, penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac untuk kelompok usia yang lebih muda tergantung pada otoritas kesehatan yang merumuskan strategi vaksinasi di China.

Yin mengatakan bahwa anak di bawah umur memiliki prioritas lebih rendah untuk vaksinasi Covid-19, dibandingkan pada kelompok orang tua, yang dianggap lebih mungkin menghadapi risiko gejala parah saat terinfeksi.

Baca juga: Efikasi Vaksin Sinovac 65,3 Persen, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com