Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac Untuk Lansia

Kompas.com - 07/02/2021, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 asal China, Sinovac Biotech, untuk lansia.

Hal itu terungkap dalam sebuah surat kepada BUMN farmasi, Bio Farma.

Surat tersebut menunjukkan bahwa Bio Farma telah menyetujui pemberian vaksin bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas setelah memperhitungkan keadaan darurat.

Wiku Adisasmito, juru bicara satuan tugas COVID-19, membenarkan keautentikan surat tersebut. Namun juru bicara BPOM tidak segera memberikan tanggapan.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Mungkinkah Aman untuk Pasien Kanker? Ahli Jelaskan

Pemerintah sudah meluncurkan program imuniasi vaksin Sinovac yang bernama CoronaVac pada bulan lalu yang melibatkan 3 juta dosis dan ditujukan untuk tenaga medis dan pegawai negeri.

Data pemerintah menunjukkan hampir 800 ribu orang telah menerima dosis pertama mereka.

Indonesia mencatat lebih dari 31 ribu kematian akibat Covid-19 dan pemerintah menargetkan untuk memvaksinasi lebih dari 180 juta orang, atau sekitar dua pertiga dari populasi 270 juta, dalam setahun.

Beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris yang sudah mulai vaksinasi, memprioritaskan lansia yang lebih rentan terhadap penyakit pernafasan.

Kementerian Kesehatan menolak berkomentar, meskipun dikatakan para lansia akan menerima vaksin pada April.

Sinovac, Sabtu (6/2/2021), mengatakan regulator produk medis China telah menyetujui CoronaVac untuk digunakan masyarakat umum.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Efektif 66 Persen Hanya dengan Sekali Penyuntikan

Percobaan tahap I dan II di China menunjukkan vaksin tersebut aman untuk pasien yang lebih tua, tetapi Sinovac memperingatkan bahwa data untuk tingkat perlindungan di antara orang-orang yang berusia 60 ke atas "terbatas."

"Jika kita ingin membendung jumlah rawat inap, sebaiknya kita kejar imunisasi untuk para lansia," kata Pandu Riono, seorang ahli epidemiologi di Universitas Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com