Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Kilatan Cahaya di Puncak Gunung Merapi dari Hujan Meteor, Ini Kata LAPAN

Kompas.com - 29/05/2021, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Menjawab persoalan tersebut, Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan Sains dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang Hasanuddin menjelaskan dalam laman edukasi sains lapan.

Andi mengatakan, unggahan foto viral tersebut bisa jadi merupakan fenomena yang nyata.

Hal ini dikarenakan, fenomena ini pun juga dikonfirmasi melalui pantauan CCTV dari Pos Kalitengah Kidul yang mendapatkan momen tersebut di waktu yang sama berupa kilatan cahaya berpendar selama beberapa detik.

Ia menambahkan, dugaan saat ini bisa jadi fenomena kilatan cahaya di puncak Gunung Merapi, Yogyakarta tersebut memanglah berasal dari aktivitas hujan meteor.

Sebab, berdasarkan data International Meteor Organization (IMO) yang diakses dari http://imo.net, dalam bulan Mei ini setidaknya terdapat dua hujan meteor yang sedang aktif khususnya ketika cahaya kehijauan tersebut diabadikan dengan kamera pada Kamis (27/5/2021). Di antaranya sebagai berikut:

1. Hujan Meteor Eta Aquarid (031 ETA)

Sebagai informasi, hujan meteor Eta Aquarid ini adalah hujan meteor yang sudah aktif sejak tanggap 19 April 2021 satu yang lalu dan berlangsung hingga 28 Mei 2021.

Baca juga: 4 Fakta Meteor Jatuh di Sulawesi, Paling Terang hingga Bukan Asteroid

 

Puncak hujan meteor Eta Aquarid terjadi pada tanggal 6 Mei 2021, pukul 03 UT dengan intensitas 50 meteor per jam ketika di zenith.

Dengan kelajuan meteor mencapai 66 km per detik, hujan meteor ini dapat disaksikan ketika malam hari dengan titik radian (titik kemunculan hujan meteor) berada di dekat konstelasi Aquarius.

2. Hujan Meteor Arietid (171 ARI)

Aktivitas fenomena hujan meteor yang juga masih berlangsung di tanggal 27 Mei tersebut adalah Hujan Meteor Arietid (171 ARI).

Andi menjelaskan, hujan meteor Arietid ini sudah aktif sejak 14 Mei 2021 yang lalu, dan masih akan berlangsung hingga 24 Juni 2021 mendatang.

Adapun, puncak hujan meteor Arietid ini akan terjadi pada tanggal 7 Juni 2021, dengan intensitas 30 meteor per jam ketika di zenit dan kelajuan meteor mencapai 38 kilometer per detik.

Hujan meteor ini dapat disaksikan ektika siang hari dengan titik radian berada di dekat konstelasi Aries.

"Sehingga, dari dua data ini, bisa diduga bahwa kilatan cahaya kehijauan yang muncul di dekat Gunung Merapi mungkin terkait dengan aktivitas hujan meteor," kata Andi.

Baca juga: Meteor Jatuh di Rumah Warga, Astronom Sebut Hanya Terjadi Setahun Sekali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com