Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Magnitudo Gempa Blitar Diperbarui? Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 22/05/2021, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Di Amerika dan Jerman USGS tidak bertugas memberikan peringatan dini tsunami, hanya info gempa bumi. Jadi, mau diumumkan 10 menit, 15 menit tidak ada masalah," kata dia.

Sementara, apa yang dilakukan Amerika dan Jerman ini tidak bisa jika menunggu kondisi stabil sampai 10-15 menit setelah gempa terjadi.

"Kalau di Jepang, nunggu stabil, 10 menit, 15 menit baru kasih info potensi tsunami. Tsunaminya sudah datang duluan," tuturnya.

Sehingga, Dwikorita menegaskan, persoalan pemuktahiran magnitudo atau kekuatan gempa ini bukan persoalan akurasinya saja.

Melainkan, urgensi data infromasi atau peringatan dini yang dikeluarkan tersebut.

Baca juga: Gempa Blitar, BMKG Ingatkan Warga Waspada Potensi Gempa Susulan

 

Dwikorita menegaskan, Indonesia lebih cenderung serupa dengan apa yang menjadi fokus utama dalam mengeluarkan informasi terkait gempa bumi ini.

BMKG lebih mengutamakan mengeluarkan data sebagai bentuk peringatan dini seperti Jepang. Sehingga, umumnya BMKG mengambil data magnitudo pada menit ke 5 usai guncangan gempa terjadi.

"Kalau informasinya baru menit ke 10 atau 15, ini tidak bisa. Soalnya, tsunami itu juga bahkan bisa datang ketika menit ke 3," ungkapnya.

Peringatan dini juga dimanfaatkan agar masyarakat di suatu wilayah dapat segera melakukan antisipasi untuk mengevakuasi diri jika memang potensi tsunami paska guncangan gempa bumi terjadi.

Baca juga: 6 Fakta Gempa Blitar, dari Bukan Gempa Megathrust hingga Termasuk Merusak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com