Mengumumkan adanya kejadian gempa sampai kondisi stabil dan akurat ini juga dilakukan oleh Jerman.
Itu tidak menunggu sampai stabil, menit ke 3 stabil atau tidak stabil harus diumumkan.
"Di negara manapun, di menit ke 3 (usai guncangan gempa terjadi) itu pasti belum stabil," kata dia.
Akurasi perihal magnitudo gempa ini sendiri sangat bergantung dengan banyaknya data yang masuk dari sensor-sensor gempa yang dimiliki.
Baca juga: Gempa Blitar Terasa hingga Surabaya dan Bali, Pakar Jelaskan Sebabnya
Semakin lama menunggu, maka akan semakin banyak pula data yang masuk, dan akan semakin akurat pula perhitungannya. Indonesia pilih keluarkan peringatan dini gempa hindari potensi tsunami
Namun, prinsip yang digunakan oleh BMKG Indonesia ini berbeda dengan kebijakan yang diambil oleh Jerman dan Amerika.
Melainkan, hampir serupa dengan kebijakan yang diambil oleh Jepang dan Australia.
Dalam persoalan informasi gempa bumi, Jepang dituntut untuk bertindak cepat dalam memberikan peringatan dini potensi tsunami, berdasarkan magnitudo gempa yang didapatkan.
Baca juga: Gempa Blitar M 6,2 sudah 2 Kali Susulan, Ini Daftar Wilayah Terdampak