Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2021, 16:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comReumatik banyak dirasakan oleh orang tua. Reumatik paling banyak menyerang lutut. Reumatik adalah kondisi autoimun yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. Normalnya, sistem imun membuat antibodi menyerang bakteri dan virus untuk mencegah infeksi.

Namun, pada kasus reumatik, sistem imun mengirim antibodi untuk menyerang jaringan sendi. Jaringan sendi yang diserang sistem imun ini akan menjajadi radang dan nyeri. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa membuat erosi tulang dan deformitas sendi.

Selain nyeri pada sendi, ada beberapa gejala yang bisa menyertai reumatik. Gejalanya antara lain persendian bengkak, kaku pada persendian terutama pada pagi hari, hingga kelelahan dan demam.

Reumatik awal umumnya terjadi pada persendian kecil seperti sendi jari tangan dan jari kaki. Setelah penyakit berkembang, reumatik akan menyerang persendian yang lebih besar seperti lutut, bahu, pergelangan tangan, dan sendi besar lainnya. Biasanya reumatik akan menyerang sendi yang sama pada kedua belah sisi tubuh.

Baca juga: Sering Nyeri Sendi Tanda Harus Menurunkan Berat Badan, Kok Bisa?

Penyebab reumatik tidak diketahui secara pasti. Dilansir dari National Health Service United Kingdom (28/8/2019), terdapat beberapa faktor yang menjadi faktor resiko terkena reumatik.

Riwayat keluarga

Terdapat bukti bahwa orang yang terkena reumatik memiliki riwayat keluarga yang serupa. Walaupun insidensi akibat riwayat keluarga tidak terlalu besar, namun faktor ini tidak bisa dikesampingkan.

Hormon

Reumatik lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Diduga reumatik pada wanita berkaitan dengan kadar estrogen yang menurun saat menopause.

Usia

Reumatik bisa menyerang pada uisa berapa saja, namun biasanya reumatik lebih banyak menyerang orang pada usia lanjut.

Merokok

Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang merokok memiliki resiko yang lebih tinggi terkena reumatik. Merokok juga mempengaruhi orang yang menjadi perokok pasif, contohnya pada anak-anak yang orang tuanya merokok, memiliki resiko lebih tinggi terkena reumatik saat sudah dewasa.

Obesitas

Orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan beresiko tinggi mengalami reumatik walaupun berusia lebih muda dari 55 tahun.

Mengatasi reumatik

Pengobatan utama reumatik adalah dengan obat-obatan yang berfungsi untuk mengobati radang dan meningkatkan fungsi sendi. Namun ada beberapa langkah yang bisa mengurangi gejala dan resiko reumatik.

Baca juga: Hindari Makanan Berminyak Saat Nyeri Sendi

Pertama, olahraga rutin. Jika Anda aktif secara fisik, ini akan menurunkan resiko berbagai penyakit seperti reumatik, penyakit jantung, diabetes, dan depresi. Aktif secara fisik penting untuk menambah kekuatan persendian dengan aktif menggerakkan sendi-sendi di tubuh Anda.

Durasi olahraga yang direkomendasikan adalah 150 menit per minggu. Anda bisa memulainya dengan olahraga yang ringan seperti berjalan kaki 10-30 menit per hari.

Kedua, berhenti merokok. Merokok bisa menyebabkan berbagai penyakit yang menghalangi Anda untuk aktif secara fisik. Padahal, aktif secara fisik merupakan langkah yang penting untuk mengatasi reumatik Anda.

Ketiga, menjaga berat badan Anda. Obesitas bisa memperparah reumatik karena menambah beban pada persendian. Ini menyebabkan sendi Anda lemah dan lebih mudah terkena penyakit seperti reumatik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com