Profesor Hiroshi Date, ahli bedah toraks yang memimpin operasi tersebut, mengatakan, "Saya rasa ada banyak harapan untuk perawatan ini, karena ia menciptakan pilihan baru,".
Infeksi virus corona yang menyerang paru-paru telah memberikan dampak kerusakan yang begitu besar pada organ ini.
Dalam studi otopsi seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (2/12/2020) menunjukkan bagaimana virus corona penyebab Covid-19 telah merusak organ pernapasan.
Transplantasi paru-paru disebut menjadi satu-satunya harapan hidup bagi pasien yang telah sembuh dari Covid-19, namun memiliki kerusakan parah pada paru-parunya.
Baca juga: Peneliti Ungkap Alasan Pneumonia akibat Covid-19 Lebih Merusak Paru-paru
Studi yang dilakukan sekelompok peneliti di Chicago, Amerika Serikat, telah menganalisis jaringan dari pasien Covid-19 yang meninggal akibat penyakit ini.
Dari analisis tersebut peneliti menemukan bahwa Covid-19 dapat menghancurkan penyusun utama pada jaringan paru.
Artinya, dengan kerusakan yang diakibatkan, maka organ tersebut tidak bisa pulih. Akibatnya, pengobatan yang akan dijalani pasien menjadi sangat terbatas.
"Kami memberikan bukti eksplisit bahwa Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru pada beberapa pasien. Transplantasi paru-paru menjadi satu-satunya harapan untuk bertahan hidup," kata peneliti utama Dr. Ankit Bharat, kepala bedah toraks dan direktur bedah Northwestern Medicine Lung Transplant Program di Chicago.
Baca juga: Rusaknya Paru-paru Korban Virus Corona Jelaskan Misteri Long Covid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.