Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Alasan Pneumonia akibat Covid-19 Lebih Merusak Paru-paru

Kompas.com - 26/01/2021, 13:35 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Berbeda dari pneumonia biasa, pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19 bisa menyebar cepat ke seluruh paru-paru.

Pneumonia adalah peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Sehingga, kantung udara bisa berisi cairan atau darah (bahkan bernanah), menyebabkan batuk berdahak atau berdarah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.

Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus, termasuk virus corona, yang kemudian akan menimbulkan gejala ringan hingga berat.

Baca juga: Apa Itu Pneumonia, Jenis Penyakit Pernapasan yang Ramai Saat Ini?

Menurut para peneliti di Northwestern Medicine, Chicago, menyebarnya pneumonia pada pasien Covid-19, mungkin bisa menjelaskan mengapa pneumonia akibat Covid-19 bertahan lebih lama dan menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada pneumonia biasa.

Melansir WebMD, untuk penelitian tersebut, tim menganalisis sel kekebalan dari paru-paru pasien pneumonia akibat Covid-19 dan membandingkannya dengan sel dari pasien pneumonia yang disebabkan oleh virus atau bakteri lain.

Sementara jenis pneumonia lain dengan cepat menginfeksi sebagian besar wilayah paru-paru, pneumonia akibat Covid-19 dimulai di banyak area kecil di paru-paru.

Pneumonia tersebut kemudian menggunakan sel-sel kekebalan paru-paru untuk menyebar ke seluruh paru-paru selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu. Prosesnya mirip dengan bagaimana kebakaran hutan menyebar. Demikian penulis penelitian menjelaskan.

“Karena pneumonia akibat Covid-19 perlahan bergerak melalui paru-paru, kemudian meninggalkan jaringan paru-paru yang rusak setelahnya dan berkontribusi pada demam, tekanan darah rendah, dan kerusakan organ yang umum terjadi pada pasien Covid-19,” kata tim peneliti.

Baca juga: Indonesia Peringkat Ketujuh Kematian Balita akibat Pneumonia di Dunia, Apa Sebabnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com