Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Sayap Kupu-kupu Lebih Besar dari Badan? Ahli Temukan Jawabannya

Kompas.com - 26/01/2021, 11:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC News

KOMPAS.com - Pola terbang kupu-kupu telah lama menginspirasi penyair, tapi membingungkan para ilmuwan.

Sejak lama para peneliti terus belajar untuk memahami bagaimana makhluk ini dapat terbang dengan sayap yang besar.

Sekarang, sebuah studi baru menunjukkan bahwa kupu-kupu memiliki cara yang efektif dalam mengepakkan sayap untuk menghasilkan daya dorong.

Dilansir BBC, Kamis (21/1/2021), para ilmuwan mengatakan bahwa kemampuan mengepakkan sayap juga membantu kupu-kupu menghindari predator berbahaya.

Baca juga: Studi Ungkap Rahasia Sayap Kupu-Kupu Hancurkan Tetesan Hujan yang Mematikan

Spesies yang bisa terbang telah mengembangkan berbagai metode untuk menghindari kematian. Beberapa telah mengembangkan sayap yang kuat dan efisien untuk mempercepat gerak mereka ke tempat yang aman.

Tapi bagaimana dengan kupu-kupu yang bergerak lambat dan berkelok-kelok?

Masalah bagi kupu-kupu adalah mereka memiliki sayap yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tubuh mereka, yang secara aerodinamis tidak efisien untuk terbang.

Pada tahun 1970-an, para peneliti mengembangkan teori bahwa sayap besar memungkinkan kupu-kupu menepuk kedua sayap bersama-sama untuk memberi tenaga saat melakukan lepas landas.

Tapi belum ada yang menunjukkan bagaimana ini bekerja dalam kondisi terbang alami.

Sekarang, para ilmuwan Swedia, dengan menggunakan terowongan angin dan kamera berkecepatan tinggi, telah menangkap keahlian terbang kupu-kupu yang unik.

"Sayap-sayap itu cukup menarik," kata rekan penulis Dr Per Henningsson, dari Lund University, Swedia, kepada BBC News.

Bagian sayap depan dan tepi belakang bertemu di bagian tengah, menciptakan bentuk seperti seperti kantong.

"Kami pikir perilaku semacam itu akan meningkatkan tepukan sayap karena gerakan itu membentuk kantong udara di antara sayap, yang membuat kupu-kupu terbang lebih kuat dan lebih efisien."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com