Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Sayap Kupu-kupu Lebih Besar dari Badan? Ahli Temukan Jawabannya

KOMPAS.com - Pola terbang kupu-kupu telah lama menginspirasi penyair, tapi membingungkan para ilmuwan.

Sejak lama para peneliti terus belajar untuk memahami bagaimana makhluk ini dapat terbang dengan sayap yang besar.

Sekarang, sebuah studi baru menunjukkan bahwa kupu-kupu memiliki cara yang efektif dalam mengepakkan sayap untuk menghasilkan daya dorong.

Dilansir BBC, Kamis (21/1/2021), para ilmuwan mengatakan bahwa kemampuan mengepakkan sayap juga membantu kupu-kupu menghindari predator berbahaya.

Spesies yang bisa terbang telah mengembangkan berbagai metode untuk menghindari kematian. Beberapa telah mengembangkan sayap yang kuat dan efisien untuk mempercepat gerak mereka ke tempat yang aman.

Tapi bagaimana dengan kupu-kupu yang bergerak lambat dan berkelok-kelok?

Masalah bagi kupu-kupu adalah mereka memiliki sayap yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tubuh mereka, yang secara aerodinamis tidak efisien untuk terbang.

Pada tahun 1970-an, para peneliti mengembangkan teori bahwa sayap besar memungkinkan kupu-kupu menepuk kedua sayap bersama-sama untuk memberi tenaga saat melakukan lepas landas.

Tapi belum ada yang menunjukkan bagaimana ini bekerja dalam kondisi terbang alami.

Sekarang, para ilmuwan Swedia, dengan menggunakan terowongan angin dan kamera berkecepatan tinggi, telah menangkap keahlian terbang kupu-kupu yang unik.

"Sayap-sayap itu cukup menarik," kata rekan penulis Dr Per Henningsson, dari Lund University, Swedia, kepada BBC News.

Bagian sayap depan dan tepi belakang bertemu di bagian tengah, menciptakan bentuk seperti seperti kantong.

"Kami pikir perilaku semacam itu akan meningkatkan tepukan sayap karena gerakan itu membentuk kantong udara di antara sayap, yang membuat kupu-kupu terbang lebih kuat dan lebih efisien."

Selain merekam gerak lambat kupu-kupu yang sedang terbang, para peneliti membuat dua pasang klep mekanis sederhana untuk menguji temuan mereka.

Yang satu kaku, yang lainnya fleksibel dan lebih mirip dengan sayap kupu-kupu yang diamati dalam uji terowongan angin.

Tim itu menemukan bahwa sayap fleksibel secara dramatis meningkatkan tenaga yang diciptakan oleh tepukan sayap tersebut.

Hal itu juga meningkatkan efisiensi sebesar 28 persen, yang digambarkan oleh penulis sebagai jumlah yang sangat besar untuk hewan yang bisa terbang.

Mereka menyimpulkan bahwa sayap besar dan kepakan sayap itu merupakan keuntungan evolusioner bagi kupu-kupu ketika berhadapan dengan predator.

"Jika Anda adalah kupu-kupu yang mampu lepas landas lebih cepat dari yang lain, itu memberi Anda keuntungan yang jelas," kata Per Henningsson.

"Itu adalah tekanan selektif yang kuat, karena ini masalah hidup dan mati."

"Saya tidak begitu tahu apakah mereka menggunakannya dalam terbang bebas, tapi saya pikir mereka biasanya tidak mengepakkan sayap bersama-sama.

"Tapi dalam fase lepas landas, mereka banyak melakukannya."

Para penulis penelitian meyakini bahwa kajian mereka mungkin berguna di bidang lain.

Beberapa perangkat drone dan wahana bawah air sudah menggunakan sistem propulsi berdasarkan gerakan tepuk sayap, tetapi dengan sejumlah keterbatasan.

Penggabungan pendekatan yang digunakan oleh kupu-kupu mungkin membawa perubahan, kata para ilmuwan.

"Kami menyarankan orang-orang yang mengerjakan desain ini, untuk melihat gerakan sayap yang membentuk seperti cangkir ini karena ada banyak efisiensi dan efektivitas yang bisa diperoleh darinya," kata Per Henningsson.

"Ini pasti sesuatu yang berharga untuk dilihat."

Laporan tersebut telah dipublikasikan di jurnal Royal Society Interface.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/26/110000923/kenapa-sayap-kupu-kupu-lebih-besar-dari-badan-ahli-temukan-jawabannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke