Sedangkan, untuk pengamat di tempat yang lain, Matahari akan condong ke Utara atau Selatan sejauh lintang tempat Anda berada.
2. Durasi siang-malam sama panjang
Jika ditinjau dari pengamat Tata Surya di luar Bumi, posisi sumbu rotasi Bumi tegak lurus terhadap arah sinar Matahari ke Bumi.
Hal ini mengakibatkan batas siang-malam berimpit dengan garis bujur di setiap permukaan Bumi.
Sehingga, panjang siang dan malam nyaris sama, walau kenyataannya tidak tepat 12 jam karena dipengaruhi oleh refraksi atmosfer.
Baca juga: Fenomena Langit September 2020: Retrograde Mars hingga Equinox
"Pada saat ekuinoks terjadi, maka durasi siang (sejak terbit hingga terbenamnya Matahari) akan sama panjang dengan durasi malam di seluruh penjuru Bumi," ujar Marufin.
3. Matahari terbit tepat di titik Timur
Tidak hanya itu, ketika Ekuinoks ini terjadi maka Matahari akan terbit nyaris tepat di arah Timur dan terbenam nyaris tepat di arah Barat.
Hal ini karena perpotongan ekuator langit dengan horizon (ufuk) adalah titik Barat dan Timur tempat Anda mengamati Matahari.
"Dan saat Matahari terbit di hari itu, Matahari akan terbit tepat di titik timur. Sebaliknya saat terbenam maka Matahari akan tepat berada di titik barat," jelas Marufin.
Baca juga: Fenomena Equinox di Mesir, Saat Matahari Terbenam di Bahu Sphinx
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.