KOMPAS.com - Sphinx, salah satu lambang nasional Mesir, patung bertubuh singa dan berkepala manusia, memiliki momen "astronomi khas" yakni ketika matahari terbenam di bahu Sphinx.
Bukan sekali terjadi, fenomena ini berlangsung selama equinox yakni saat musim semi.
Menurut Kementerian Kepurbakalaan Mesir, fenomena ini terjadi hanya dua kali dalam setahun, saat musim semi pada Maret dan titik balik musim gugur pada September.
Pada musim semi kali ini, fenomena tersebut terjadi pada Kamis (19/3/2020), seperti melansir Live Science.
Baca juga: BMKG Tegaskan Fenomena Equinox Tak Bikin Panas Ekstrem
Selama equinox, poros Bumi tidak mendekat maupun menjauhi matahari, sehingga belahan Bumi bagian utara dan selatan menerima jumlah cahaya matahari yang sama.
Dengan kata lain, siang dan malam memiliki panjang yang sama.
Selain itu, posisi Sphinx berada pada lokasi strategis untuk titik balik matahari musim panas di bulan Juni, ketika matahari terbenam di antara piramida Firaun Khufu dan Khafre.
Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Mesir kuno menyusun posisi Sphinx dengan sengaja.