Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Menarik Fenomena Ekuinoks Maret Hari Ini di Indonesia

Kompas.com - 20/03/2021, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Terjadi dua kali dalam setahun, fenomena Ekuinoks pertama di bulan Maret 2021 ini akan hadir di Indonesia, hari ini Sabtu (20/3/2021).

Apa itu Ekuinoks?

Ekuinoks adalah peristiwa di mana deklinasi Matahari senilai dengan garis khatulistiwa atau ekuator (0 derajat) yang akan terjadi pada Sabtu 20 Maret 2021. 

"Persisnya, deklinasi Matahari akan tepat bernilai nol pada pukul 23:30 WIB," kata Marufin Sudibyo, Astronom Amatir Indonesia kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Ekuinoks Maret merupakan titik perpotongan ekliptika dan ekuator langit yang dilewati Matahari dalam perjalanan semu tahunan Matahari dari langit belahan Selatan menuju ke langit belahan Utara.

Baca juga: Benarkah Ekuinoks Sebabkan Cuaca Lebih Panas? Ini Penjelasan BMKG

 

Ekuinoks Maret dikenal juga sebagai Ekuinoks Musim Semi (vernal equinox) di belahan Utara dan Ekuinoks Musim Gugur (autumnal equinox) di belahan Selatan.

Fakta menarik Ekuinoks Maret 2021

Berikut beberapa hal menarik saat fenomena Ekuinoks ini terjadi.

1. Matahari tepat di atas kepala

Dalam momen ekuinoks, manakala Matahari berkedudukan tepat di atas kepala (menempati titik zenith), maka setiap bayang-bayang benda tegak yang berdiri di atas garis khatulistiwa akan menghilang untuk sesaat. 

Peneliti dari Pusat Penelitian Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang mengatakan bahwa tahun ini, Ekuinoks Maret terjadi pada tanggal 20 Maret pukul 16.37 WIB, 17.37 Wita, 18.37 WIT.

"Bagi pengamat yang berada di garis khatulistiwa, kalian akan mendapat Matahari akan tepat di atas kepada ketika tengah hari," kata Andi.

Baca juga: Malam Ini, Konjungsi Merkurius-Spica dan Ekuinoks September Hiasi Langit Indonesia

Ilustrasi suhu ekstrem. Ekuinoks diyakini banyak orang jadi dalang meningkatnya suhu di Indonesia. Ilustrasi suhu ekstrem. Ekuinoks diyakini banyak orang jadi dalang meningkatnya suhu di Indonesia.

Sedangkan, untuk pengamat di tempat yang lain, Matahari akan condong ke Utara atau Selatan sejauh lintang tempat Anda berada.

2. Durasi siang-malam sama panjang

Jika ditinjau dari pengamat Tata Surya di luar Bumi, posisi sumbu rotasi Bumi tegak lurus terhadap  arah sinar Matahari ke Bumi.

Hal ini mengakibatkan batas siang-malam berimpit dengan garis bujur di setiap permukaan Bumi.

Sehingga, panjang siang dan malam nyaris sama, walau kenyataannya tidak tepat 12 jam karena dipengaruhi oleh refraksi atmosfer.

Baca juga: Fenomena Langit September 2020: Retrograde Mars hingga Equinox

 

"Pada saat ekuinoks terjadi, maka durasi siang (sejak terbit hingga terbenamnya Matahari) akan sama panjang dengan durasi malam di seluruh penjuru Bumi," ujar Marufin.

3. Matahari terbit tepat di titik Timur

Tidak hanya itu, ketika Ekuinoks ini terjadi maka Matahari akan terbit nyaris tepat di arah Timur dan terbenam nyaris tepat di arah Barat.

Hal ini karena perpotongan ekuator langit dengan horizon (ufuk) adalah titik Barat dan Timur tempat Anda mengamati Matahari.

"Dan saat Matahari terbit di hari itu, Matahari akan terbit tepat di titik timur. Sebaliknya saat terbenam maka Matahari akan tepat berada di titik barat," jelas Marufin.

Baca juga: Fenomena Equinox di Mesir, Saat Matahari Terbenam di Bahu Sphinx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com