Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Divaksin Covid-19, Begini Cara Vaksin Membentuk Sistem Kekebalan di Dalam Tubuh

Kompas.com - 10/03/2021, 18:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CDC,eatthis

KOMPAS.com - Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan melawan infeksi, termasuk Covid-19 dan memainkan peran kunci setelah Anda divaksinasi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan, hampir smeua vaksin yang telah melalui uji klinis fase 3, menggunakan dua dosis suntikan, kecuali vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.

Suntikan pertama mulai membangun perlindungan. Sementara suntikan kedua beberapa minggu kemudian diperluan untuk mendapatkan perlindungan maksimal yang ditawarkan vaksin.

Baca juga: 5 Alasan Lansia Indonesia Tak Perlu Ragu Terima Vaksin Covid-19

Karena itu, CDC menekankan untuk segera mendapatkan vaksinasi ketika tersedia untuk Anda, untuk melindungi hidup Anda dan orang lain.

Meski telah terbukti efektivitas dan keamanannya, masih banyak orang yang bertanya tentang vaksin Covid-19, bagaimana cara kerjanya dan apa yang terjadi pada tubuh setelah mendapatkan vaksin.

Berikut ini cara kerja vaksin Covid-19 membangkitkan sistem kekebalan dalam tubuh:

1. Mengaktifkan Sistem Kekebalan Tubuh

Tujuan dari vaksin Covid-19 adalah mengaktifkan sistem kekebalan tubuh Anda.

Menurut CDC, untuk memahami cara kerja vaksin Covid-19, hal pertama yang harus dipahami adalah bagaimana tubuh kita melawan penyakit.

“Ketika kuman, seperti virus penyebab Covid-19 menyerang tubuh kita, mereka menyerang dan berkembang biak. Invasi ini, yang disebut infeksi, inilah yang menyebabkan penyakit,” kata CDC.

Sistem kekebalan kita menggunakan beberapa alat untuk melawan infeksi. Darah mengandung sel darah merah, yang membawa oksigen ke jaringan dan organ, dan sel putih atau kekebalan, yang melawan infeksi.

2. Sel Darah Putih Memerangi Infeksi dengan Cara Berbeda

Berbagai jenis sel darah putih melawan infeksi dengan cara yang berbeda:

- Makrofag adalah sel darah putih yang menelan dan mencerna kuman dan sel mati atau sekarat.

Makrofag meninggalkan bagian dari kuman penyerang yang disebut antigen. Tubuh mengidentifikasi antigen sebagai sesuatu yang berbahaya dan menstimulasi antibodi untuk menyerangnya.

- Limfosit B adalah sel darah putih pertahanan. Mereka menghasilkan antibodi yang menyerang potongan-potongan virus yang ditinggalkan oleh makrofag.

- Limfosit-T adalah jenis lain dari sel darah putih defensif. Mereka menyerang sel-sel dalam tubuh yang telah terinfeksi.

Baca juga: BPOM: Efikasi Vaksin AstraZeneca 62,1 Persen dengan Efek Samping Ringan-Sedang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com