Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah Divaksin Covid-19, Begini Cara Vaksin Membentuk Sistem Kekebalan di Dalam Tubuh

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan, hampir smeua vaksin yang telah melalui uji klinis fase 3, menggunakan dua dosis suntikan, kecuali vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.

Suntikan pertama mulai membangun perlindungan. Sementara suntikan kedua beberapa minggu kemudian diperluan untuk mendapatkan perlindungan maksimal yang ditawarkan vaksin.

Karena itu, CDC menekankan untuk segera mendapatkan vaksinasi ketika tersedia untuk Anda, untuk melindungi hidup Anda dan orang lain.

Meski telah terbukti efektivitas dan keamanannya, masih banyak orang yang bertanya tentang vaksin Covid-19, bagaimana cara kerjanya dan apa yang terjadi pada tubuh setelah mendapatkan vaksin.

Berikut ini cara kerja vaksin Covid-19 membangkitkan sistem kekebalan dalam tubuh:

1. Mengaktifkan Sistem Kekebalan Tubuh

Tujuan dari vaksin Covid-19 adalah mengaktifkan sistem kekebalan tubuh Anda.

Menurut CDC, untuk memahami cara kerja vaksin Covid-19, hal pertama yang harus dipahami adalah bagaimana tubuh kita melawan penyakit.

“Ketika kuman, seperti virus penyebab Covid-19 menyerang tubuh kita, mereka menyerang dan berkembang biak. Invasi ini, yang disebut infeksi, inilah yang menyebabkan penyakit,” kata CDC.

Sistem kekebalan kita menggunakan beberapa alat untuk melawan infeksi. Darah mengandung sel darah merah, yang membawa oksigen ke jaringan dan organ, dan sel putih atau kekebalan, yang melawan infeksi.

2. Sel Darah Putih Memerangi Infeksi dengan Cara Berbeda

Berbagai jenis sel darah putih melawan infeksi dengan cara yang berbeda:

- Makrofag adalah sel darah putih yang menelan dan mencerna kuman dan sel mati atau sekarat.

Makrofag meninggalkan bagian dari kuman penyerang yang disebut antigen. Tubuh mengidentifikasi antigen sebagai sesuatu yang berbahaya dan menstimulasi antibodi untuk menyerangnya.

- Limfosit B adalah sel darah putih pertahanan. Mereka menghasilkan antibodi yang menyerang potongan-potongan virus yang ditinggalkan oleh makrofag.

- Limfosit-T adalah jenis lain dari sel darah putih defensif. Mereka menyerang sel-sel dalam tubuh yang telah terinfeksi.

3. Sistem Kekebalan Tubuh Akan Mengingat Apa yang Dipelajari Saat Memerangi Infeksi

Dikatakan CDC, pertama kali seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19, dibutuhkan beberapa hari atau minggu bagi tubuh mereka untuk membuat dan menggunakan semua alat pembasmi kuman yang diperlukan untuk mengatasi infeksi.

Setelah infeksi, sistem kekebalan orang tersebut akan mengingat apa yang dipelajarinya tentang cara melindungi tubuh dari penyakit itu.

Tubuh menyimpan beberapa limfosit-T, yang disebut sel memori, yang bekerja dengan cepat jika tubuh bertemu kembali dengan virus yang sama.

Ketika antigen yang sudah dikenal terdeteksi, limfosit B menghasilkan antibodi untuk menyerang mereka.

Para ahli masih mempelajari, berapa lama sel memori ini melindungi seseorang dari virus yang menyebabkan Covid-19.

Dibutuhkan Setidaknya Dua Minggu agar Vaksin Bekerja

CDC menekankan, dibutuhkan beberapa minggu bagi tubuh untuk memproduksi limfosit-T dan limfosit-B setelah vaksinasi.

Oleh karena itu, masih ada kemungkinan seseorang tertular virus penyebab Covid-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan kemudian jatuh sakit, karena vaksin tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perlindungan.

Selain itu yang perlu menjadi catatan, terkadang setelah vaksinasi, proses pembentukan kekebalan bisa menimbulkan gejala, seperti demam.

Gejala-gejala tersebut normal dan merupakan tanda, bahwa tubuh sedang membangun kekebalan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/10/180500323/setelah-divaksin-covid-19-begini-cara-vaksin-membentuk-sistem-kekebalan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke