Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] WHO Bisa Cabut Pandemi Lebih Cepat | Beda Maag dan Gerd

Kompas.com - 28/02/2021, 10:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Di akhir pekan ini, ada beberapa topik menarik dan populer di kanal Sains. Salah satunya, kabar tentang WHO yang bisa saja cabut status Pandemi lebih cepat.

Namun tentu ada syarat yang harus terpenuhi jika hal ini ingin segera terwujud.

Selain itu, ahli paparkan hanya ada 5 provinsi yang bisa selesai vaksinasi Covid-19 dalam setahun.

Topik soal perbedaan gerd dan maag juga banyak yang dibaca. Informasi ini bisa membantu Anda untuk dapat mengenali jika gejala-gejala gerd atau maag muncul.

Baca juga: [POPULER SAINS] Wilayah yang Berpotensi Banjir Pekan Ini | Penyebab Bayi Tak Suka Rumput

Berikut ulasan berita Populer Sains edisi Sabtu, 27 Februari 2021:

1. WHO bisa cabut status pandemi di suatu negara

Bukan tidak mungkin status pandemi virus corona di suatu negara dapat dicabut lebih cepat tahun ini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, definisi dari pandemi virus corona dapat disebut berakhir secara legal akan ditetapkan oleh WHO.

Dicky mengatakan WHO akan menetapkan status pandemi Covid-19 berakhir dari hasil survillance atau pengamatan bahwa mayoritas kasus Covid-19 di dunia dalam kategori terkendali.

Diperkirakan pandemi virus corona ini dapat terkendali paling cepat awal tahun 2022, berdasarkan estimasi realistis pada level global.

Itu pun, kata Dicky, apabila banyak negara yang telah menerapkan dengan baik program-program pengendalian seperti 3T, 5M dan vaksinasi Covid-19.

Kendati demikian, menurut Dicky, misalnya WHO mencabut status pandemi virus corona ini pada akhir tahun 2021, karena sebagian besar negara dinilai telah dapat mengendalikan Covid-19.

Di antaranya seperti negara-negara di Eropa, Amerika, Asia Pasifik, bahkan sebagian Asia lainnya, maka bisa saja WHO dapat mencabut status pandemi ini.

Baca selengkapnya penjelasan Dicky di sini:

WHO Bisa Saja Cabut Status Pandemi Lebih Cepat di Negara Ini, Asalkan

2. 5 Provinsi yang bisa selesai vaksinasi Covid-19 dalam setahun

WALAU Presiden Joko Widodo yakin bahwa vaksinasi nasional bisa rampung kurang dari setahun dengan 30.000 vaksinator yang menyuntik 30 orang per hari, hitungan statistik sumber daya kesehatan berbicara lain.

Program ambisius pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kekebalan masyarakat melalui vaksinasi Covid-19 sebanyak 70 persen penduduk itu kelihatannya akan tercapai targetnya hanya di lima provinsi: Jakarta, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta, dan Aceh.

Vaksinasi di provinsi DKI Jakarta – yang memiliki kasus positif Covid-19 tertinggi dengan sekitar seperempat dari total kasus nasional – akan tercepat selesai dalam 9 bulan, sementara provinsi terpadat, Jawa Barat (kasus tertinggi kedua dengan 14 persen dari total nasional), baru akan selesai setelah 34 bulan.

Secara nasional, Kementerian Kesehatan menargetkan imunisasi rampung dalam 15 bulan pada Maret 2022.

Bagaimana perhitungan selengkapnya, baca di sini:

Hanya 5 Provinsi yang Bisa Selesai Vaksinasi Covid-19 dalam Setahun

3. Beda maag dan gerd

Maag dan Gerd menjadi dua istilah yang seringkali dianggap sebagai penyakit yang sama yaitu kondisi gangguan dan keluhan akibat asam lambung.

Faktanya, kedua penyakit ini berbeda.

Ilustrasi Gerd.SHUTTERSTOCK/GBALLGIGGSPHOTO Ilustrasi Gerd.

Dalam bincang-bincang Sains Talk Kompas.com, Kamis (11/2/2021), Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah, dr Hasan Maulahela SpPD-KGEH menjelaskan bahwa asam lambung, secara normalnya menetap atau berada hanya di lambung saja.

Tetapi, bisa jadi disebabkan berbagai kondisi atau faktor pemicu membuat asam lambung tersebut bisa ke luar dari lambung dan naik ke kerongkongan.

Kondisi naiknya asam lambung ke bagian kerongkongan atau esofagus seseorang tersebutlah yang disebut dengan Gerd.

Sementara sakit maag umumnya disebutkan oleh masyarakat adalah suatu peradangan yang terjadi di bagian lambung.

Peradangan atau iritasi di lambung ini bisa terjadi karena adanya asam lambung yang berlebihan, yang mengakibatkan proses pencernaan yang terjadi di lambung menjadi terganggu dan akhirnya berbagai keluhan di bagian lambung dan sekitarnya pun muncul.

"Memang sedikit berbeda lokasi penyakitnya, walaupun kadang-kadang keduanya bersamaan munculnya sama-sama di saluran cerna," ujarnya.

Nah untuk membedakannya, berikut gejala gerd dan maag yang bisa Anda baca di sini:

Apa Bedanya Penyakit Gerd dan Maag, dari Gejala hingga Faktor Pemicunya

4. Mutasi genetik ini bikin orang tahan suhu dingin

Saat cuaca dingin menerjang, beberapa orang mungkin ada yang tak tahan dengan kondisi tersebut.

Tapi bagi orang lain, adanya mutasi genetik tertentu membuat mereka lebih tahan terhadap suhu dingin. Mengapa demikian?

Dalam sebuah riset baru peneliti menemukan ada mutasi genetik khusus yang memengaruhi ketahanan orang terhadap hawa dingin.

Mutasi tersebut justru membuat seseorang lebih tahan terhadap suhu dingin.

Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (26/2/2021) mutasi genetik menghentikan produksi protein α-aktinin-3 yang penting untuk serat otot rangka.

Protein tersebut hanya ditemukan dalam serat otot fast-twitch (putih) dan tidak di serat otot slow-twitch (merah).

Berdasarkan studi baru, orang tanpa α-aktinin-3 memiliki proporsi serat otot slow-twitch yang lebih tinggi.

Salah satu konsekuensinya, tubuh akan cenderung menghemat energi dengan membangun kekuatan otot melalui kontraksi daripada menggigil.

Baca penjelasan lengkapnya di sini:

Mutasi Genetik Ini Penyebab Ada Orang yang Tahan Suhu Dingin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com