Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Nissa Sabyan, Mengapa Selingkuh Hanya Menyalahkan Pelakor?

Kompas.com - 21/02/2021, 11:00 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Istilah pelakor 'perebut laki orang' yang merujuk pada pasangan selingkuh yang dianggap sebagai perusak hubungan rumah tangga, tengah ramai dibicarakan di media sosial, seperti isu perselingkuhan Nissa Sabyan dengan Ayus Sabyan.

Nissa Sabyan santer disebut sebagai pelakor dan orang ketiga dalam rumah tangga keyboardis grup band Sabyan itu.

Sebelumnya, kasus perselingkuhan yang viral juga menyeret politikus dan mantan Wakil Ketua DPRD Sulut James Kojongian.

Namun, seperti dalam kasus Nissa Sabyan, mengapa hanya pelakor atau orang ketiga saja yang disalahkan dalam masalah perselingkuhan?

Seakan penyebab selingkuh itu hanya berasal dari si 'pelakor'. Faktanya, perselingkuhan tidak akan terjadi, apabila pria tidak membiarkan dirinya untuk terlibat.

Baca juga: Viral Isu Nissa Sabyan, Mengapa Kita Gemar Mengikuti Isu Perselingkuhan di Medsos?

 

Kembali pada budaya yang mengkonstruksi sifat dan peran kelompok gender, yang kemudian menciptakan stereotip atau stigma. Hal ini adalah persepsi nyata yang sudah ada di masyarakat.

Pria diajarkan untuk menjadi karismatik, maskulin dan penuh wibawa, sedangkan wanita seakan diajarkan untuk lemah lembut, penurut dan juga menjadi istri yang baik.

Tentu saat wanita tidak bisa menkonstruksi hal tersebut akan diberi label yang buruk begitu pula laki-laki.

Padahal, perselingkuhan seperti dalam kasus Nissa Sabyan, bukanlah hubungan satu arah, tapi dua arah. Jika perempuannya saja yang disalahkan, hal itu karena perempuan yang selingkuh dianggap tidak sesuai dengan konstruksi sifat dan peran gender tersebut.

Baca juga: Orang Selingkuh Bukan karena Pasangannya, Begini Penjelasan Sains

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com