Studi yang dipublikasikan dalam jurnal NPJ Regenerative Medicine ini memaparkan, saat tangan kita terluka, kulit tidak dapat beregenerasi sendiri.
Hal tersebut membuat luka ditutup dengan jaringan yang padat melalui fibrosis, istilah umum untuk proses yang membentuk jaringan parut.
Menurut peneliti, fibrosis terkadang dapat merugikan dan menyebabkan komplikasi pada banyak organ yang dapat mematikan dan menyebabkan sekitar 45 persen dari semua kematian di Amerika Serikat.
Dengan adanya pengobatan regeneratif, suatu saat para dokter dapat mengganti dan memulihkan jaringan yang rusak serta meminimalisir rasa sakit akibat kondisi fibrosis.
Tikus berduri merupakan spesies yang menarik bagi pengobatan manusia. Mereka diketahui menunjukkan karakteristik fisiologis mirip manusia, seperti misalnya menstruasi, diabetes, dan produksi hormon steroid.
Sehingga dengan kesamaan itu, informasi yang telah didapat dapat digunakan secara efektif pada manusia.
Baca juga: Bak Gangster, Tikus Mol Telanjang Saling Serang demi Perebutan Wilayah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.