Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Tenaga Medis Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Asia, Kenapa?

Kompas.com - 04/01/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan 5 besar di seluruh dunia.

Bahkan, sepanjang bulan Desember 2020 mencatat 52 tenaga medis dokter meninggal dunia akibat terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Apa penyebabnya?

Disampaikan oleh Dr Adib Khumaidi SpOT dari Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), bahwa kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini.

Di antaranya seperti berlibur, pemilihan kepala daerah (pilkada) dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah.

Baca juga: Kematian Akibat Covid-19, Data Terbaru IDI Ungkap 228 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia

Vaksin dan protokol kesehatan

Adib berkata, meski pemerintah sudah menyiapkan vaksin yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia secara bertahap, bukan berarti vaksin tersebut dapat menjadi obat Covid-19.

"Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif."

"Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi di mana rasio positif Covid-19 pada angka 29,4 persen," kata Adib dalam keterangan tertulisnya Minggu (3/1/2021).

Menurut Adib, situasi ini bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu, dengan meningkatkan kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan rutin pakai sabun, dan menjaga jarak aman minimal 1,5 meter.

Selain itu, tim mitigasi PB IDI juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan, agar memerhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan, serta juga memberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan. 

Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan ini adalah mutlak diperlukan, karena dalam situasi di mana masih banyak masyarakat yang abai protokol kesehatan dan harus berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini.

"Namun kami (para tenaga medis dan kesehatan) kini bukan hanya menjadi garda terdepan, tapi juga benteng terakhir," ucap dia.

Baca juga: Ketua IDI Ingatkan Protokol Bagi Tenaga Kesehatan di Tengah Corona

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com