Lebih lanjut Keegan mengatakan bahwa metode yang dikembangkan tim David membantu menjawab pertanyaan yang bahkan tidak diketahui dan belum bisa diungkapkan tentang sejarah penduduk Kepulauan Karibia.
Seringkali para arkeolog mengandalkan sisa-sisa kehidupan rumah tangga, di antaranya melalui analisis dari benda-benda purba seperti tembikar, peralatan, sisa tulang dan cangkang, guna mengumpulkan data tentang sejarah kehidupan masa lalu.
Melalui teknologi genetika dengan analisis DNA purba, terobosan ini telah memberikan pencerahan dan pandangan baru pada pergerakan hewan dan manusia.
Terutama menguak bagaimana perjalanan manusia di masa lalu di Karibia, di mana setiap pulaunya dapat menjadi mikrokosmos kehidupan yang unik.
Baca juga: Kelelawar Meksiko Terancam Punah, Studi DNA Bisa Lindungi Mamalia Terbang Ini
Kendati panas dan kelembapan di daerah tropis dapat dengan cepat mengurai bahan organik, namun tubuh manusia memiliki sekumpulan bahann genetik yang terkunci. Di antaranya pada bagian tulang kecil yang sangat padat yang melindungi telinga bagian dalam.
Struktur utama ini lah yang digunakan oleh para peneliti untuk menguak manusia pertama penghuni Karibia.
Para peneliti mengekstraksi dan menganalisis DNA dari 174 orang yang tinggal di Karibia dan Venezuela antara 400 dan 3.100 tahun lalu.
Kemudian menggabungkan data dengan 89 individu yang genomnya telah diurutkan sebelumnya.
Lantas, siapa manusia pertama penghuni Kepulauan Karibia?