Risikonya tergantung pada jenis pil atau obat kontrasepsi hormonal yang dikonsumsi, serta dosis estrogen dan progesteron yang diberikan.
"Apakah Anda memiliki riwayat keluarga yang kuat mengalami pembekuan darah, orang dengan BMI tinggi, perokok, terutama berusia di atas 35 tahun, semuanya memiliki faktor risiko pembekuan darah," jelas Dr Moten.
Lebih lanjur Dr Moten mengatakan bagi wanita yang pernah mengalami infeksi virus corona asimtomatik atau tanpa gejala maupun bergejala ringan, dan menggunakan kontrasepsi hormonal gabungan, maka tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan atau mengganti kontrasepsi.
Namun, jika dokter menyarankan untuk berhenti menggunakannya, Dr Moten menyarankan agar mereka harus mengalihkan pasien pada kontrasepsi progesteron atau metode penghalang.
Baca juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, Mengenal Jenis Kontrasepsi dan Kegunaannya
Kontrasepsi khusus progesteron termasuk alat kontrasepsi dalam rahim, implan kontrasepsi, suntikan kontrasepsi dan pil khusus progesteron.
"Ini semua sangat aman untuk orang memiliki faktor risiko pembekuan darah, jadi saran untuk Covid-19 tidak berlaku untuk kontrasepsi progesteron saja," jelas Dr Moten.
Lantas bagaimana dengan terapi hormon dan kehamilan?
Terapi penggantian hormon (HRT) adalah obat yang mengandung hormon yang akan berhenti diproduksi oleh tubuh wanita setelah menopause dan biasanya digunakan untuk mengobati gejala menopause.