Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Covid-19 pada Pasien Stroke, Bisa Sebabkan Pembekuan Darah Otak

Kompas.com - 09/11/2020, 18:05 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Berdasarkan temuan studi para peneliti di University College London, orang yang terinfeksi Covid-19 saat mengalami serangan stroke dapat meningkatkan risiko kematian dibanding pasien stroke biasa.

Hasil studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry ini juga mengungkapkan bukti bahwa orang keturunan Asia lebih mungkin mengalami stroke iskemik terkait Covid-19, dibandingkan kelompok lain di Inggris.

Stroke iskemik adalah stroke yang umumnya disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang memasok otak.

Peneliti utama studi ini Dr Richard Perry dari Institut Neurologi UCL Queen Square mengatakan studi ini dilakukan membandingkan karakteristik dan hasil dari stroke yang dialami oleh orang dengan dan tanpa Covid-19.

Baca juga: Mengenal Stroke, Penyakit yang Sebabkan Istri Chrisye Meninggal

 

"Ada beberapa perbedaan terkait apa yang ditemukan oleh penelitian lain tentang Covid-19, yang mungkin membuat darah lebih lengket dan lebih mungkin menggumpal," kata Dr Perry seperti dilansir dari Science Daily, Senin (9/11/2020).

Temuan ini didasarkan pada studi sebelumnya yang dilakukan peneliti UCL, yang juga menunjukkan beberapa orang dengan Covid-19 mengalami gejala neurologis.

Bahkan, dari studi itu mereka juga mengungkapkan infeksi tersebut dapat meningkatkan risiko stroke.

Selanjutnya, para peneliti meninjau bukti dari 86 orang yang mengalami stroke di Inggris dan Skotlandia yang juga mengalami infeksi Covid-19 antara Maret dan Juli.

Baca juga: Vaksin Influenza Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

 

Data itu kemudian dibandingkan dengan 1.384 kasus stroke selama periode yang sama pada orang yang tidak terinfeksi Covid-19.

Bukti infeksi ditentukan oleh tes positif virus corona dalam 4 hari setelah masuk atau diduga Covid-19 dan dikonfirmasi pada pengujian selama 10 hari berikutnya.

Hasilnya, peneliti menemukan pasien stroke iskemik yang positif Covid-19, hanya setengahnya yang meninggalkan rumah sakit tanpa kecacatan dibandingkan mereka yang tidak memiliki Covid-19.

Namun, belum ada data berapa lama kelebihan kecacatan ini dapat bertahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com