Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2020, 09:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Periode bulan September-Oktober di Indonesia sedang berada dalam masa peralihan musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana lanjutan hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi pada masa pancaroba ini, di antaranya hujan lebat disertai petir, angin kencang atau puting beliung, dan hujan es.

Baca juga: BMKG Prediksi Angin Kencang Sepekan, Mungkinkah Picu Puting Beliung?

Sebelumnya, Rabu (23/9/2020) bencana angin puting beliung disertai hujan es telah terjadi dan merusak 25 rumah di Mekakau Ilir, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

Seperti yang diwartakan TribunSumsel.com, angin puting beliung tersebut merusak bangunan di Desa Selabung Belimbing Jaya, Pulau Duku, Teluk Agung dan Tanjung Besar, sekitar pukul 16.00 WIB.

Angin puting beliung muncul bersamaan dengan hujan lebat disertai bongkahan es, dan terjadi 30 menit hingga merusak pemukiman dan perkebunan warga sekitar. Bahkan, satu orang dikabarkan mengalami luka ringan.

"Hampir seluruh wilayah di Sumatera Selatan berpotensi terjadi bencana tersebut," kata V Sinta Andayani selaku Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Terakhir 2020, Pertanda Indonesia Mulai Pancaroba

Tetapi, Sinta menyebutkan bahwa sebenarnya kejadian atau fenomena bencana puting beliung bisa Anda waspadai dengan mengenali beberapa tanda-tandanya, seperti berikut ini:

1. Terasa panas dari malam hingga pagi

Umumnya, satu hari sebelum terjadinya puting beliung, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

2. Udara panas dan terik sejak pagi hari

Anda perlu mewaspadai dan mengantisipasi, jika udara sudah terasa panas sejak pagi hari, serta cukup terik dan gerah.

3. Terlihat awan Cumulus

Umumnya mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis).

Lantas, di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com