Peneliti mensintesis titik karbon dari gula dan menggunakannya sebagai bahan untuk mengubah warna dioda pada lampu LED.
"Kami menemukan titik karbon hasil sintesis tersebut mengubah warna biru LED menjadi warna emisi putih dan kuning," kata peneliti dalam makalahnya.
Kendati demikian, saat mengubah warna LED hijau menggunakan carbon dot tidaklah mudah. Sebab, peneliti hanya dapat mengubah emisi hijau menjadi emisi kuning saja.
"Kami menggunakan diagram warna CIE 1931 untuk mengukuir dan menunjukkan konversi warna pada carbon dot," jelas penulis.
Baca juga: Terkontaminasi Bakteri Listeria Ternyata Jamur Enoki Kaya Nutrisi, LIPI Jelaskan
Spektrum warna yang diubah, menurut para peneliti, bergantung pada beberapa faktor.
Di antaranya seperti panjang gelombang emisi LED, panjang gelombang emisi karamel, ketebalan atau massa lapisan karamel di permukaan LED, serta energi yang dikeluarkan LED.
Oleh sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak kuantitatif dari faktor-faktor tersebut dalam mengkonversi spektrum emisi.
"Riset (carbon dot dengan gula pasir dan LED) ini bisa dikembangkan menjadi ide usaha rumahan lampu hias atau lainnya," imbuh Isnaeni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.