Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tubuh Manusia: 5 Rahasia Pusar yang Mungkin Tidak Anda Tahu

Kompas.com - 14/08/2020, 19:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Tali pusar di bagian atas mungkin terputus dan lepas. Namun sebenarnya, sisa-sisa tali pusar internal yang menghubungkan dengan ibu kita masih ada.

Ingatlah, tujuan tali pusat adalah untuk mengedarkan darah ibu yang kaya nutrisi dan oksigen ke dalam dan ke luar janin yang sedang tumbuh.

Untuk melakukan ini, tali pusar berisi dua jenis tali kehidupan. Pertama, vena pusar yang mengalirkan darah ke bayi dan kedua arteri pusar yang membawa limbah dan karbondioksida dari bayi kembali ke ibu untuk membuangnya.

Pada janin yang sedang tumbuh, vena dan arteri umbilikalis terhubung ke sistem peredaran darah, hati, dan kandung kemih.

Ketika bayi lahir dan tali pusar dipotong, bagian dalam dari vena dan arteri umbilikalis juga mengering dan mengeras menjadi sejenis ligamen. Namun, ligamen tersebut masih menempel di bagian dalam pusar.

Salah satu ligamen menghubungkan dan membagi hati.

Bagian lainnya turun ke panggul di mana sebagian darinya masih berfungsi sebagai bagian dari sistem peredaran darah di dekat kandung kemih.

Pada beberapa bayi, arteri vestigial yang mengalir dari kandung kemih ke pusar tidak menutup seluruhnya dan urin keluar dari pusar. Operasi sederhana bisa menutupnya kembali.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Bulu Kuduk Berdiri saat Udara Dingin?

3. Magnet serat pusar

Beberapa orang ada yang memiliki serat pusar. Ini merupakan salah satu misteri tubuh manusia yang belum diketahui para ahli.

Untuk diketahui, serat pusar adalah serat yang berasal dari pakaian seseorang kemudian bercampur dengan beberapa sel kulit mati dan rambut tubuh.

Umumnya, wanita memiliki lebih sedikit serat pusar karena rambut di tubuhnya lebih halus dan pendek. Warna serat pusar biasanya biru keabu-abuan.

Pada tahun 2002, seorang ilmuwan Australia bernama Karl Kruszelnick alias Dr. Karl mencari tahu kenapa sebagian orang memiliki serat halus di pusar dan ada yang tidak.

Karl melakukan survei secara online. Dia menanyakan ke respondennya, apakah mereka memiliki serat pusar atau tidak, jika ada apa warnanya. Kemudian dia juga mencari tahu bagaimana detail tubuh dan kulit responden.

Dari 4.799 jawaban survei yang didapat, Dr. Karl berhasil membuat beberapa korelasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com