Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selada Bisa Ditanam di Mars, Misi Luar Angkasa Masih Terkendala ini

Kompas.com - 18/05/2020, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Setelah sejumlah benih selada yang dikirim ke luar angkasa, ilmuwan melihat sayuran ini bisa ditanam di Mars.

Misi penelitian pada 2015 ini didukung oleh astronot Inggris Tim Peake, melansir The Independent, Senin (18/5/2020). Sejuta benih dikirim dengan roket menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Ketika benih kembali ke Bumi enam bulan kemudian, 600.000 anak di seluruh Inggris ambil bagian dalam percobaan yang diselenggarakan oleh Royal Horticultural Society untuk menumbuhkan dan memantau benih-benih ini.

Kendati penerbangan luar angkasa tidak menganggu kelayakan benih dan pengembangan benih, namun para peneliti mengatakan daya perkecambahan dari benih berkurang.

Baca juga: Astronot Panen Selada di Stasiun Luar Angkasa, Amankah Dikonsumsi?

Temuan ini telah diterbitkan baru-baru ini di jurnal Life. Melalui penelitian ini, ilmuwan yakin selangkah lebih dekat untuk dapat mengetahui apakah tanaman pangan dapat dibudidayakan pada misi ruang angkasa yang panjang.

Luar angkasa mempercepat penuaan

Dr Jake Chandler, dari departemen ilmu biologi Royal Holloway di London mengatakan mengirim benih berkualitas ke luar angkasa akan sangat penting.

Astronot NASA Matt Romeyn di Veggie Lab of the Space Station Processing Facility di Kennedy Space Center di Florida. Ini bagian misi NASA untuk menumbuhkan tanaman di luar angkasa. Astronot NASA Matt Romeyn di Veggie Lab of the Space Station Processing Facility di Kennedy Space Center di Florida. Ini bagian misi NASA untuk menumbuhkan tanaman di luar angkasa.

Baca juga: Air Pernah Mengalir di Mars, Bukti Kehidupan di Planet Merah

Dengan menumbuhkan benih-benih ini, menjadi upaya penting dalam mendukung eksplorasi manusia terhadap luar angkasa, Mars dan dunia lainnya.

"Studi kami menemukan perjalanan enam bulan ke luar angkasa kekuatan benih yang dibawa roket menurun dibandingkan saat di Bumi. Ini menunjukkan luar angkasa mempercepat proses penuaan," jelas Dr Chandler.

Para peneliti mengatakan untuk menjaga kualitas benih yang tidak aktif selama penerbangan luar angkasa, benih perlu dilindungi dari efek berbahaya dari radiasi kosmik dan getaran mekanis pesawat ruang angkasa.

Saat berada di ISS, dosis radiasi yang diserap benih ditemukan 100 kali lebih besar dibandingkan dengan di permukaan bumi.

Para peneliti meyakini paparan radiasi selama misi Mars, setidaknya akan dapat terjadi lima kali lebih besar dari di ISS.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, para ahli mengatakan menanam tanaman dengan misi ruang angkasa yang panjang dapat dicapai, jika benih dapat dilindungi secara memadai.

"Jadi sementara kita harus mempertimbangkan dengan hati-hati melindungi benih dari faktor-faktor yang berpotensi berbahaya termasuk radiasi ruang dan getaran mekanis," kata Dr. Chandler.

Penelitian ini, lanjut dia, akan menjadi prospek makanan salah buatan sendiri di Mars.

Baca juga: Ingin Tinggal di Mars, Ilmuwan Temukan Lokasi Permukiman Paling Pas

Tim Peake, astronot Inggris menambahkan dalam salah satu eksperimen terbesar dan paling inspiratif dari jenisnya.

"Lebih dari setengah juta anak muda mengumpulkan data yang dapat diandalkan untuk membantu ilmuwan di Royal Holloway menyelidiki efek penerbangan luar angkasa pada benih selada dengan roket," jelas Peake.

Ketika manusia melakukan perjalanan ke Mars, mereka perlu menemukan cara untuk memberi makan diri mereka sendiri.

Penelitian ini membantu ilmuwan memahami beberapa biologi penyimpanan dan perkecambahan benih yang akan sangat penting untuk misi luar angkasa di masa depan, termasuk untuk dibawa ke Mars.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com