Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2020, 07:03 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Uji coba akan melibatkan 110 pasien dengan kasus Covid-19 yang telah terkonfirmasi maupun orang yang menunjukkan setidaknya satu gejala serius.

Semua pria berusia 18 tahun atau lebih, dan wanita berusia 55 tahun atau lebih dapat mengikuti uji coba ini.

Setengah dari partisipan akan diobati dengan patch estrogen yang diletakkan di kulit mereka selama satu minggu, sedangkan setengah lainnya akan menerima perawatan medis standar.

Nachman menambahkan, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa estrogen tambahan dapat membantu membersihkan virus dari tubuh serta mendukung perbaikan arungan yang rusak begitu infeksi Covid-19 mulai mereda.

Baca juga: WHO: Tak Ada Bukti Pasien Sembuh Covid-19 Kebal dari Virus Corona

Sementara dalam uji coba yang dilakukan oleh Cedars-Sinai Medical Center, peserta akan menerima hormon progesteron.

Menurut dr. Sara Ghandehari, dokter paru dan perawatan intensif Cedars-Sinai, hormon progesteron memiliki sifat anti inflamasi dan dapat mencegah timbulnya badai sitokin.

Studi ini akan melibatkan 40 pria yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi Covid-19 ringan hingga sedang. Setengah dari pria itu akan menerima dua suntikan progesteron sehari selama lima hari.

Meski kedua percobaan mendukung gagasan bahwa peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat membantu tubuh melawan infeksi Covid-19, namun tetap saja masih ada yang meragukannya.

Sabra Klein yang mempelajari perbedaan jenis kelamin dalam infeksi virus dan vaksinasi di John Hopkins Bloomberg School of Public Health menyebut jika ada faktor lain yang membantu tubuh melawan virus corona.

"Bukan hanya hormon, bisa saja genetik atau sesuatu hal yang lain," sebut Klein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com