Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menkes Budi Jabarkan 3 Upaya Akhiri Tuberkulosis di Tahun 2030 dalam Presidensi G20

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, ada beberapa upaya untuk dapat mengakhiri wabah tuberkulosis (TB) di dunia pada 2030 mendatang. Salah satunya adalah meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita tuberkulosis.

Dalam pertemuan G20 yang dilaksanakan di Yogyakarta, Budi mengatakan saat ini Indonesia tengah menggalakkan pelayanan kesehatan bagi pasien TB.

Pasalnya, tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global, yang membunuh lebih dari 1,5 juta orang setiap tahunnya. Tuberkulosis juga tidak hanya berdampak bagi pasien, namun keluarganya, serta masyarakat.

Lantaran penyakit ini sangat bisa dicegah dan diobati, Menkes Budi memaparkan tiga upaya yang dapat dilakukan untuk mengakhiri wabah tuberkulosis secara global, antara lain:

1. Meningkatkan berbagai pelayanan kesehatan tuberkulosis

Menurutnya, peningkatan pelayanan seperti surveilans atau pengawasan dan sistem manajemen informasi kesehatan, menjadi salah satu upaya untuk mengakhiri TB di tahun 2030.

Berkaitan dengan hal ini, kata Budi, peningkatan pemeriksaan kualitas data secara otomatis, akses data dengan tepat.

Selain itu, ketersediaan data orang dengan tuberkulosis pada tingkat fasilitas kesehatan paling bawah hingga tingkat nasional juga perlu untuk dioptimalkan.

2. Meningkatkan diagnostik hingga pengobatan tuberkulosis

"Kedua, kita perlu meningkatkan (sistem) diagnostik baru yang efektif, ketersediaan obat baru, formulasi pediatri, pengobatan serta pencegahan TB, dan pendekatan inovatif," ujar Budi, Selasa (29/3/2022).

Dengan sistem diagnostik, pengobatan, hingga pencegahan tuberkulosis di dalam masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pengendalian tuberkulosis.

3. Riset, ketersediaan vaksin, dan terapi tuberkulosis

Upaya yang ketiga, lanjut Budi, adalah pentingnya berinvestasi secara berkelanjutan dalam riset, teknologi, ketersediaan vaksin, terapeutik, dan diagnostik yang lebih baik untuk pasien tuberkulosis.

"Seperti yang kita lihat pada Covid, terapeutik, diagnostik, dan vaksin perlu diusahakan lebih keras. (Ketersediaan) vaksin TB yang sesuai dengan model saat ini, dapat mengakhiri TB pada 2030 jika vaksin tersedia pada 2025," imbuhnya.

Dia menekankan bahwa tuberkulosis sepenuhnya dapat dicegah dan disembuhkan. Oleh karena itu, dalam pertemuan G20, Budi meminta negara-negara yang tergabung untuk meningkatkan kolaborasi dan kemitraan multilateral.

Nantinya, upaya tersebut dapat dijadikan kesempatan dalam mengembangkan vaksin, terapeutik, serta sistem pengawasan TB yang lebih efektif.

Menkes Budi juga mengingatkan bahwa investasi global dalam merespons TB, dan riset yang ada saat ini dinilai masih kurang cukup.

Akibatnya, sebanyak 30 persen orang dengan TB tidak dapat mengakses sistem jaminan kesehatan ataupun tidak dapat dirawat di rumah sakit.

Kendati demikian, dirinya mengapresiasi berbagai pihak yang tetap mendukung untuk target dunia bersih dari tuberkulosis di tahun 2030.

"Hari ini, saya ingin memberikan penghargaan kepada para ahli, praktisi, pembuat kebijakan, pemimpin bisnis atas komitmen teguh Anda yang terus mendukung untuk mengakhiri pandemi TB," pungkas Budi.

Sebagai informasi, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 4.100 orang meninggal dunia setiap harinya karena tuberkulosis. Sebanyak 9,9 juta orang di dunia tercatat terinfeksi bakteri penyebab tuberkulosis pada tahun 2020.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/30/110100723/menkes-budi-jabarkan-3-upaya-akhiri-tuberkulosis-di-tahun-2030-dalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke