Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Gempa Susulan Malang Kemarin Pagi | Alasan Gorila Menepuk Dada

KOMPAS.com - Gempa bumi dengan kekuatan M 5,5 mengguncang wilayah Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4/2021) pagi. Gempa ini juga terasa hingga Yogyakarta.

Fenomena gempa susulan dari gempa utama yang terjadi Sabtu (10/4/2021) siang merupakan salah satu berita populer Sains Kompas.com.

Selain itu, ahli juga menemukan kota emas yang telah lama hilang di Mesir. Ini merupakan temuan terpenting dalam sejarah, setelah makam raja Tutankhamun.

Berita populer lainnya, studi terbaru menemukan bahwa pria yang terinfeksi Covid-19 berisiko enam kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi.

Berita lain yang layak disimak, alasan gorila sering memukul dadanya. Ini adalah misteri yang akhirnya dipahami ilmuwan.

Berikut ulasan Populer Sains:

1. Gempa M 5,5 kemarin pagi tak berpotensi tsunami

Trending #PrayforMalang belum juga selesai, gempa bumi tektonik dengan magnitudo M 5,5 kembali mengguncang wilayah Malang, Jawa Timur dan sekitarnya.

Berdasarkan keterangan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut terjadi pada pukul 06.54 WIB, Minggu (11/4/2021).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa episenter gempabumi terletak pada koordinat 8.84 LS dan 112.41 BT.

Lokasi tepatnya adalah di laut pada jarak 80 kilometer arah barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 98 kilometer.

"Gempa ini tidak berpotensi tsunami," tegas BMKG.

Kepala Bidang Mitigasi gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya relatif kecil untuk dapat menjadi gempa pembangkit tsunami.

Ini merupakan gempa susulan kedelapan, bagian dari gempa utama berkekuatan M 6,1 yang terjadi Sabtu (10/4/2021) siang.

Baca selengkapnya di sini:

Lagi, Gempa M 5,5 Guncang Malang Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami

Penemuan suatu kota kuno berusia 3.000 tahun, yang terkubur di gurun pasir Mesir, dinilai sebagai salah satu temuan arkeologi terpenting setelah makam Tutankhamun.

Ahli Mesir Kuno terkenal, Zahi Hawass, mengumumkan penemuan "kota emas yang hilang itu" di dekat Luxor pada Kamis (08/04/2021).

Menurut dia, kota kuno dengan nama Aten itu adalah yang terpenting yang pernah ditemukan di Mesir.

Kota hilang itu terungkap melalui penggalian yang dimulai pada September 2020.

Kota itu diduga merupakan peninggalan masa kekuasaan Amenhotep III, salah satu firaun paling kuat di Mesir, yang memerintah dari 1391 hingga 1353 Sebelum Masehi.

Baca temuan selengkapnya di sini:

Mesir Temukan Kota Emas yang Hilang, Warisan Firaun 3.000 Tahun Lalu

3. Pria yang terinfeksi Covid-19 berisiko enam kali alami disfungsi ereksi

Sebuah studi menunjukkan, Covid-19 meningkatkan risiko disfungsi ereksi (DE) hampir enam kali lipat pada pria muda.

Pada pria dengan riwayat Covid-19, perkiraan risiko mengembangkan disfungsi ereksi adalah 5,66 lebih tinggi, bahkan setelah faktor lain dipertimbangkan.

Penelitian yang dipimpin oleh Emmanuele A. Jannini, MD, profesor endokrinologi dan seksologi medis, Universitas Roma Tor Vergata, Roma, Italia ini telah dipublikasikan pada 20 Maret lalu di Andrology.

Sebaliknya, data dari studi tersebut juga menunjukkan bahwa disfungsi ereksi juga meningkatkan kerentanan pria terhadap infeksi SARS-CoV-2.

Pria dengan disfungsi ereksi lima kali lebih mungkin untuk terinfeksi Covid-19.

Terapkan protokol kesehatan untuk menghindari infeksi Covid-19. Berikut penjelasan selengkapnya terkait studi tersebut:

Pria yang Terinfeksi Covid-19 Berisiko Enam Kali Lebih Tinggi Alami Difungsi Ereksi

Anda mungkin pernah melihat adegan gorila yang sedang memukul-mukul dadanya sendiri. Namun apa maksud gorila berperilaku seperti itu, masih tidak jelas.

Tapi kini sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports, akhirnya berhasil menguak misteri di balik pertunjukkan yang mengesankan tersebut.

Seperti dikutip dari Phys.org, Jumat (9/4/2021) studi yang dilakukan oleh tim internasional itu menyebut, bahwa pukulan pada dada gorila itu sebenarnya dilakukan untuk menunjukkan ukuran tubuh gorila.

Informasi mengenai ukuran tubuh gorila sendiri menjadi penting, karena dapat menunjukkan kemampuan bersaing, baik itu pada jantan dan betina dalam memilih pasangannya.

Kesimpulan mengenai pukulan dada itu terungkap setelah peneliti melakukan perekaman pukulan dada dengan menggunakan teknik fotogrametri untuk mengukur tubuh gorila gunung liar jantan dewasa di Taman Nasional Volcanoes, Rwanda.

Baca selengkapnya di sini:

Mengapa Gorila Sering Pukul Dada Sendiri, Ini Penjelasannya

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/12/060300023/populer-sains-gempa-susulan-malang-kemarin-pagi-alasan-gorila-menepuk-dada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke