Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Hancur akibat Gempa Palu, Dua Pelabuhan Selesai Direkonstruksi

Kompas.com - 28/03/2024, 15:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pelabuhan di kawasan Teluk Palu, Sulawesi Tengah, yakni Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan, yang pernah hancur akibat gempa tahun 2018 akhirnya selesai direkonstruksi.

Bahkan, Presiden Joko Widodo telah meresmikannya pada Rabu (27/3/2024). Peresmian kedua pelabuhan tersebut dipusatkan di Pelabuhan Wani.

Presiden menjelaskan, tujuan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Wani dan Pantoloan adalah untuk mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana gempa dan tsunami.

Baca juga: Mau ke Pelabuhan Ciwandan Lewat Pantura Banten? Kondisinya Mantap

Selain itu, juga untuk meningkatkan kapasitas pelayanan pelabuhan sebagai simpul aktivitas logistik, meningkatkan konektivitas daerah, serta mendukung aktivitas ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah.

Proyek ini dibiayai melalui pinjaman Asian Development Bank (ADB), dengan total nilai pekerjaan sebesar Rp 233 miliar.

“Kita tahu 2018 di Palu, Sulawesi Tengah, terkena bencana gempa dan tsunami. Pelabuhan luluh lantak. Berkat kegigihan kita semuanya, Alhamdulillah kita resmikan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan di kawasan Teluk Palu, yaitu Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan,” ujar Presiden.

Ia juga memberikan arahan untuk terus meningkatkan fasilitas pelabuhan, sehingga tidak kalah dengan pelabuhan-pelabuhan di negara lain.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa pembangunan Pelabuhan Wani dimulai sejak 22 April 2022 hingga 30 Desember 2023.

Baca juga: Groundbreaking Pelabuhan Anggrek Tahap I Sisi Laut Dimulai

Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan dermaga sepanjang 150 meter, jalan/akses dari dermaga menuju darat (trestle) sepanjang 28 meter, gedung kantor, garasi kapal negara, serta masjid.

“Dengan dilakukannya pembangunan ini, maka Pelabuhan Wani memiliki kapasitas layanan kargo sebesar 82.000 ton per tahun dan dapat melayani kapal terbesar 6.000 Deadweight Tonnage(DWT),” jelas Menhub.

Sedangkan untuk Pelabuhan Pantoloan, pembangunan dimulai sejak tanggal 30 September 2021 sampai 22 November 2022.

Lingkup pekerjaannya meliputi rehabilitasi trestle sepanjang 93 meter, pembangunan dermaga sepanjang 169 meter, perpanjangan struktur atas dermaga, serta gedung kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) seluas 1.500 meter persegi.

Setelah direkonstruksi, pelabuhan tersebut mampu melayani kapal terbesar 30.000 DWT, dengan kapasitas layanan peti kemas sebesar 160.000 Twenty-foot Equivalent Unit (TEUs) per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com