Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Area Lumpur Sidoarjo Bakal Dikembangkan Jadi Kawasan Geowisata

Kompas.com - 26/03/2024, 20:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) Diektorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air menyebutkan tentang rencana pengembangan wilayah Lumpur Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Kepala Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo T. Maksal Saputra mengatakan, Kementerian PUPR melalui PPLS merencanakan kawasan yang sudah dibebaskan menjadi kawasan geowisata.

"Tujuannya yaitu menumbuhkan potensi ekonomi masyarakat setempat, pengembangan ekonomi daerah sekitar, sebagai upaya konservasi dan edukasi," ujarnya dikutip dari laman Kementerian PUPR, Selasa (26/03/2024).

Kawasan Geowisata itu nantinya akan terbagi menjadi beberapa zona, meliputi zona anjungan pusat semburan, zona musium lumpur sidoarjo, zona green house dan autbond, zona embrio musium, zona pemanfaatan lumpur, zona sport, zona Ruang Terbuka Hijau (RTH), zona kolam tampung dan konservasi fauna, dan zona RTH perairan.

Baca juga: Setelah 15 Tahun, Akhirnya 50 Warga Korban Lumpur Lapindo Punya Sertifikat Tanah

Menurut T. Maksal Saputra, pemerintah terus melakukan program penanganan infrastruktur pengendalian semburan lumpur Sidoarjo.

"Perhatian pemerintah tidak berkurang tetap menjadi prioritas untuk pengendalian lumpur Sidoarjo," katanya.

Kementerian PUPR mengalokasikan Rp 287 miliar untuk penanganan kegiatan utama berupa pengaliran lumpur ke Kali Porong kurang lebih mencapai 20 juta kubik per tahun.

Kemudian melakukan peningkatan tanggul penahan lumpur dan yang telah dilaksanakan kurang lebih mencapai 2 km per tahun serta pembangunan 10 embung secara bertahap.

"Tanggul tipe urugan homogen dengan panjang 11 kilometer, lebar puncak tanggul mencapai 5 meter, dan luas waduknya mencapai 5.557,848 m2 (557,7 hektar). Selain itu, tanggul tersebut memiliki kapasitas tampung 44.622.788 m2," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com