Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia, Negara Pertama di Asia Tenggara Gelar Forum Air Sedunia

Kompas.com - 29/02/2024, 06:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia yang akan digelar di Bali pada 18 Mei 2024-24 Mei 2024.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, Indonesia mendorong adanya deklarasi para menteri terkait sumber daya air, iklim, pangan, energi, dan kesehatan.

Selain itu, juga mendorong pembentukan Centre of Excellence on Water and Climate Resilience.

Setelah penyelenggaraan WWF kee-10 ini, Indonesia akan mengoordinasikan center of excellence.

"Jadi aliansi of center-center yang sudah ada di Asia Pasifik ataupun di dunia akan berkoordinasi dalam koordinasi Indonesia. Ini salah satu tujuan, hasil yang akan diperoleh,” kata dikutip dari laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Basuki Bertolak ke Swiss, Pastikan WWF 2024 Berjalan Lancar

Dwikorita mengungkapkan, acara yang akan dihadiri oleh sekitar 30.000 peserta-50.000 peserta dari berbagai negara ini memiliki 244 sesi.

"Jadi, ini sedikit lebih besar daripada Conference of The Parties yang biasa diselenggarakan dengan istilah COP,” ucapnya.

Kepala BMKG juga merupakan Penanggung Jawab Bidang Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan WWF ke-10 menjelaskan, forum ini memiliki tiga komponen yaitu proses tematik (thematic process), proses regional (regional process), serta proses politis (political process).

Thematic process itu terkait dengan sains dari iklim, air, pangan, energi, dan kesehatan. Kemudian, juga dibahas dari aspek political process, jadi hasil pembahasan sains itu dibahas, didetailkan, diintegrasikan dengan pembahasan politik agar pemikiran sains itu bisa terimplementasi ke masyarakat," terang Dwikorita.

Sementara pembahasan regional process yang berbasis best practice yang ada di regional di seluruh dunia.

"Sehingga, diharapkan output atau hasil pembahasan ini lebih mudah tereksekusi, menjadikan kebijakan negara-negara,” tuntas Dwikorita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com