JAKARTA, KOMPAS.com - Performa departemen store mewah asal Amerika Serikat, Nordstrom secara mengejutkan terjun bebas di Wall Street.
Hal ini menyusul adanya penurunan penjualan sebesar 4,1 persen selama kuartal keempat, yakni mulai November 2022 hingga Januari 2023.
Nordstrom memulai tahun keuangan 2022 dengan kuat, dimana performa penjualannya naik 18,7 persen. Sayangnya, angka penjualan tersebut terus menurun di kuartal-kuartal berikutnya.
Apa yang dialami Nordstrom sepertinya mulai mengikuti tren yang terjadi di pasar barang mewah. Brand-brand mewah (luxury brand) telah mengalami penurunan penjualan di sepanjang tahun 2022.
Baca juga: Nilai Konstruksi Ritel Tahun 2023 Diprediksi Rp 17 Triliun, Didominasi Ruko
Meskipun demikian, ada kabar baik dari brand mewah Neiman Marcus Group (NMG). Brand ini memiliki 36 toko Neiman Marcus dan Departemen Store unggulan, Bergdorf Goodman di New York City.
Meskipun penjualannya juga melambat sepanjang tahun lalu, namun pada November hingga Januari, ada kabar positif yakni angka penjualan mereka naik 3 persen naik dari tahun lalu.
Menariknya, para pelanggan paling setia brand tersebut menghabiskan 8 persen lebih banyak dibandingkan periode sebelumnya.
CEO Neiman Marcus dan Departemen Store, Geoffroy van Raemdonck mengatakan masih banyak konsumen brand mewah yang terus membeli produk yang djual eksklusif di toko mereka.
“Ada pelanggan di luar sana yang ingin membelanjakan lebih dari pada yang mereka habiskan tahun lalu (tahun 2022),” ujar Geoffroy.
Geoffroy mengaku kini timnya memfokuskan diri untuk memperdalam hubungan dengan pelanggan yang dinilai bisa mendorong pertumbuhan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.