Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP Otorita Pertimbangkan Usul Pembangunan "Healing Entertainment" di DPSP Danau Toba

Kompas.com - 04/03/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) akan segera menyampaikan usulan terkait pengembangan fasilitas hiburan dan permainan sebagai salah satu fitur sekaligus atraksi hiburan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Kami tidak menutup mata dan akan mempertimbangkan usulan terkait pengembangan fasilitas ini di DPSP Danau Toba. Pelan-pelan akan kami sampaikan kepada Pemerintah Pusat. Segera," ujar Direktur Utama BPODT Jimmy B Panjaitan menjawab Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Usulan pengembangan fasilitas permainan sebagai salah satu atraksi hiburan di DPSP Danau Toba disampaikan oleh pemilik sekaligus Direktur Utama Riyadh Group Indonesia Belly Saputra Datuk Jano Sati dalam pertemuan antara asosiasi pengembang properti REI dan BPODT.

Belly beralasan, fasilitas ini merupakan pemantik atau trigger agar turis domestik dan asing mau berkunjung ke Danau Toba.

Baca juga: 24 Jalan dan Jembatan Beres Ditangani, Anda Bisa ke Danau Toba dengan Mudah

Namun demikian, Belly menekankan bahwa fasilitas yang dikembangkan bukan untuk mengakomodasi perjudian melainkan sebagai wahana permainan sekaligus hiburan yang "menyembuhkan" (healing entertainment). 

Oleh karena itu, menurut dia, turis yang datang pun bukan sembarang. Mereka harus melalui seleksi ketat dan memenuhi sejumlah persyaratan.

Salah satu persyaratan agar turis tersebut dapat menikmati seluruh wahana permainan tersebut adalah harus menyetor uang minimal Rp 1 miliar sebagai dana deposit.

Deposit sebesar itu disetorkan ke BPD Sumut sebagai sebagai bank pembangunan daerah yang diharapkan dapat berkontribusi untuk pembangunan Danau Toba pada khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya.

"Genting Highland di Malaysia bisa dijadikan acuan. Siapa turis terbanyak yang mengunjungi fasilitas permainan di sana? Orang-orang Indonesia. Nah, daripada duit-nya lari ke Malaysia atau Singapura, lebih baik kita akomodasi di sini, dan Danau Toba tempat yang cocok," paparnya.

Belly mengingatkan, untuk mengembangkan DPSP Danau Toba seluas 386,72 hektar butuh dana investasi besar-besaran.

Terlebih, ada lima DPSP dari total 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah.

"Seluruhnya berlomba memperebutkan investor. Jika DPSP Danau Toba ingin bergerak cepat, bikinlah sesuatu yang berbeda dalam waktu singkat yang bisa menarik banyak investor," imbuh Belly.

Jimmy sendiri mengakui, ada banyak stakeholder dan calon investor yang mengusulkan hal serupa. Dan dia tak menampik bahwa DPSP Danau Toba memiliki sejumlah kriteria yang paling cocok untuk dikembangkan wahana permainan dimaksud.

Di antaranya adalah dekat dengan Singapura yang memiliki wahana hiburan permainan terlengkap dan menjadi salah satu negara tujuan turis asal Indonesia.

Hingga saat ini, BPODT telah meraup total investasi senilai Rp 850 miliar dari dua investor yang akan membangun hotel bintang lima. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com