Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Transaksi Melemah, Kawasan Industri Masih Jadi Primadona di Sektor Properti

Kompas.com - 29/12/2022, 17:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Pada kuartal III (Q3) tahun 2022, permintaan lahan industri di Jakarta mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah transaksi setengah tahun lalu.

Hal itu terungkap dalam Laporan Tentang Kondisi Kawasan Industri Jakarta pada Kuartal III 2022 yang dirilis oleh konsultan properti, Colliers Indonesia.

Meskipun  terjadi penurunan transaksi, Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto, dalam laporan tersebut mengatakan masih ada peluang bahwa sektor ini akan terus berkembang dalam beberapa waktu mendatang.

Baca juga: Kawasan Industri Diprediksi Tetap Tumbuh Positif Tahun 2023

“Kami masih melihat peluang bagi sektor ini untuk terus tumbuh, terutama dalam jangka pendek,karena masih ada beberapa potensi transaksi yang mungkin terjadi,” jelas Ferry.

Menurutnya, penyediaan lahan untuk kawasan industri masih menjadi daya tarik utama di sektor properti.

Terlebih, kinerjanya lebih baik daripada sektor properti lainnya. Apalagi adanya kebutuhan lahan yang besar dari industri teknologi (pusat data dan kendaraan listrik), pergudangan, logistik, makanan, kesehatan, dan barang konsumsi.

“Kebangkitan sektor ini harus diantisipasi dengan tersedianya lahan yang cukup karena kebutuhan untuk sifat besar dapat terjadi kapan saja,” jelas Ferry.

 

Ferry mengaku transaksi di sektor lahan industri pada kuartal III ini merupakan yang terendah bila dibandingkan dua kuartal sebelumnya di tahun 2022.

Namun, kondisi ini bisa berubah dalam waktu singkat bila produsen tekstil membutuhkan lebih banyak lahan untuk menjalankan operasional perusahaan.

Baca juga: Manfaat Tol Cibitung-Cilincing Percepat Mobilitas dari Kawasan Industri Bekasi

“Saat ini belum ada penyesuaian harga lagi. Pengembang masih mempertahankan harga lama karena menaikkannya belum memungkinkan dalam situasi saat ini. Tetapi tahun depan kenaikan harga mungkin saja terjadi,” tambah Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com