Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Indahnya Blue House, Bekas Kantor Presiden Korea Selatan

Kompas.com - 19/05/2022, 20:50 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Blue House merupakan salah satu landmark terkenal di Korea Selatan (Korsel). Bangunan ini telah dibangun sejak tahun 1948 di taman bekas istana kerajaan Gyeongbokgung.

Diberi nama Blue House lantaran bangunan ini memiliki atap khas yang terbuat dari 150.000 genteng biru buatan tangan.

Meskipun sudah direnovasi beberapa kali selama 74 tahun terakhir, warna atapnya tetap masih dipertahankan.

Sejak dibangun, Blue House telah berfungsi sebagai kantor presiden Korsel. Tapi tahun ini semuanya berubah.

Baca juga: Ciptakan IKN Cerdas, Korea Selatan Jadi Partner Diskusi Pemerintah

Presiden Korsel terpilih Yoon Suk-yeol, secara resmi mengumumkan pada 20 Maret lalu bahwa ia akan memindahkan kantor kepresidenan ke kompleks kementerian pertahanan di Yongsan.

Yoon mengatakan keputusannya dimotivasi oleh keinginannya untuk menjadi presiden yang mengutamakan rakyat.

Seperti dikutip dari Insider, gaya arsitektur tradisional Korsel terlihat pada bangunan ini. Ini bisa terlihat dengan penggunaan atap miring.

Meskipun dianggap menjadi salah satu landmark penting, namun pakar Fengshui menganggap lokasi Gedung Biru tidak menguntungkan karena kemalangan presiden masa lalu.

Luas kawasan Blue House ini sebesar 62 hektar atau tiga kali lebih luas dari kawasan White House di Amerika Serikat.

Beberapa ruangan yang ada di dalam Blue House antara lain gedung perkantoran utama, kediaman presiden, rumah resepsi negara, dan aula pers.

Dalam 74 tahun terakhir, gedung ini selalu menjadi lokasi di mana presiden membuat pengumuman resmi, menggelar pertemuan kenegaraan, dan mengadakan upacara khusus.

Baca juga: Sejarah Istana Gedung Agung Yogyakarta, Tempat Presiden Jokowi Tunaikan Shalat Idul Fitri

Sejumlah presiden Amerika telah mengunjungi Blue House dalam kunjungan kenegaraan, termasuk mantan presiden Barack Obama dan Donald Trump.

Selain bangunan utama, Blue House juga memiliki kolam dan taman yang luas. Saat ini, para pengunjung diperbolehkan mengunjungi area tertentu di Blue House melalui tur berpemandu.

Namun, ada rencana untuk mereformasi kebijakan tersebut. Pengunjung rencananya akan diizinkan bisa bebas menjelajah di sekitar area yang diizinkan tanpa pemandu.

Dengan perubahan kebijakan ini, Blue House diharapkan dapat menyambut hingga 39.000 orang per hari atau meningkat pesat dari 1.500 pengunjung bila ditangani oleh tur berpemandu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com